kapaldan awaknya. Keselamatan yang menyangkut keselamatan pada muatan, awak kapal, dan kapalnya itu sendiri. Maka kerusakan alat pemadam api dan menurunnya fungsi kerja dari alat tersebut dikarenakan akibat kurangnya perawatan dan perhatian terhadap alat pemadam tersebut yang menyebabkan kerja dari alat tersebut menjadi kurang optimal.
Lebih dari satu abad silam, tenggelamnya kapal Titanic memancing perhatian dunia. Selain besarnya jumlah korban jiwa yang timbul, tragedi tersebut juga memunculkan pertanyaan seputar standar keselamatan di atas kapal. Namun tahukah kalian, Mates? dari musibah itu juga, muncullah peraturan yang disebut Safety of Life at Sea SOLAS. SOLAS dibentuk berdasarkan hasil pertemuan perwakilan dari 13 negara yang hadir pada tahun 1914, atau dua tahun setelah peristiwa tenggelamnya Titanic. Hingga kini, SOLAS terus mengalami banyak tunjangan untuk meningkatkan keselamatan penumpang kapal; paling baru dengan amandemen SOLAS, telah dirinci peraturan mengenai alat-alat keselamatan di atas kapal seperti Life Saving Appliances LSA atau perangkat penyelamat jiwa dan Fire Fighting Appliances FFA atau peralatan pemadam kebakaran. Sebagai contoh, dalam aturan SOLAS II-2/ dan III/ masing-masing dijelaskan mengenai standar kondisi alat-alat pemadam kebakaran serta alat-alat penyelamat jiwa. Adapun, dalam kesempatan kali ini akan disebutkan alat-alat keselamatan apa saja yang ada di atas kapal. Penjelasan lengkap dari tiap peralatan akan dibahas satu-persatu pada konten-konten berikutnya. Pada kategori LSA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal meliputi1. Radio Dua ArahRadio yang digunakan saat keadaan darurat. Biasanya berbahan anti api dan berjumlah tiga buah sebagai jumlah standar di suatu kapal. Ketiga radio ini biasanya digunakan oleh master sebagai ketua operasi, CO sebagai kepala penyelamatan dan CE selaku kepala engine SARTSource ketika kapal yang membutuhkan bantuan mudah dicari oleh kapal lain di sekitar. Misalkan, ketika kita ada di posisi yang tidak diketahui saat sudah turun dari kapal dan menaiki lifeboat, maka kita dapat mengaktifkan SART supaya kapal lain dapat mengetahui posisi Rocket Parachute SignalUntuk memberikan sinyal kepada kapal lain bahwa kapal kita membutuhkan bantuan. Biasanya digunakan ketika semua awak sudah turun dari kapal dan menaiki survival raft atau Lifejacket Pelampung yang digunakan ketika berada dalam situasi berbahaya. Setiap crew memiliki life jacket-nya masing-masing supaya bisa segera digunakan saat harus meninggalkan Immersion SuitSource untuk menjaga suhu tubuh dan mencegah hipotermia ketika crew kapal diharuskan terjun ke laut yang dingin. Biasanya digunakan ketika crew tidak sempat menurunkan lifeboat dan hanya dapat bergantung pada liferaft. 6. Lifebuoy Source membantu orang yang jatuh ke air dan memastikannya dapat tetap terapung. Misalkan terjadi man overboard atau situasi di mana anggota awak kapal jatuh di laut dari kapal, sesegera mungkin lemparkan lifebuoy ke tempat yang dapat dijangkau oleh Muster ListSource tugas tugas seluruh awak kapal ketika terjadi masalah di atas kapal. Jadi, ketika kapal berada dalam masalah tertentu, tiap crew sudah tahu tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk menghadapi situasi Lifeboat Source yang berfungsi menyelamatkan crew ketika kapal harus ditinggalkan karena masalah. 9. Rescue Boat Source untuk menyelamatkan orang yang terjatuh ke laut. Jika sebelumnya sudah dijelaskan bahwa lifebuoy harus segera dilemparkan supaya orang tersebut dapat tetap mengapung, rescue boat berfungsi untuk menjemput orang yang sedang berpegangan pada lifebuoy Liferaft Source harus meninggalkan kapal dan tidak ada waktu untuk menurunkan lifeboat, seluruh awak kapal dapat menggunakan liferaft Line Throwing Appliances Source berbentuk tali yang digunakan sebagai penghubung antara yang ditolong dengan penolong. Alat ini ditembakkan untuk mencapai orang yang akan kita tolong agar mudah mendekati pada FFA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal termasuk1. Fire Retardant BulkheadSource Untuk mencegah penyebaran api ke ruangan lain ketika terjadi kebakaran. 2. Fire Doors Source anti api. Biasanya berkesinambungan dengan Fire Retardant bulkhead. Jadi, ketika terjadi kebakar dalam suatu ruang, orang yang berada di dalam ruangan masih bisa keluar melalui pintu tersebut. Dan ketika pintu tertutup, api tidak akan keluar dari ruangan memotong jalur oksigen ketika terjadi kebakaran. Misal di dapur kapal terjadi kebakaran, segeralah tutup alat ini untuk memotong jalur masuknya oksigen dari luar kapal ke dalam Fire PumpsSource yang digunakan untuk memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran dalam skala menengah, dan semua alat penunjang seperti hidran dan selang dalam kondisi siap pakai, segera nyalakan pompa ini untuk memompa air supaya dapat digunakan oleh alat-alat penunjang Fire Main Piping dan ValvesSource pipa yang menghubungkan pompa dan hidran. Jalur ini digunakan untuk memadamkan api, sehingga kita tahu mana hidran yang harus dibuka dan mana yang Fire Hose dan NozzleSource yang digunakan ketika memadamkan api. Digunakan untuk menyemprotkan air yang telah Fire HydrantSource kontrol suplai air ketika memadamkan api menggunakan fire pump. Sederhananya, alat ini digunakan untuk mengatur besar tekanan yang harus dikeluarkan dari Portable fire ExtingusherSource pemadam api versi portable yang ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan. Biasanya digunakan untuk api yang tidak terlalu besar, namun lebih difungsikan penggunaannya berdasarkan sumber api. Jenis yang digunakan pun juga tergantung dari sumber api. Misalkan, bila kompor di dapur terbuka, maka gunakanlah foam Fixed Fire ExtinguisherSource memadamkan api berskala besar atau yang sudah mulai sulit dikendalikan. Biasanya hanya ada untuk kamar mesin dan ruang muatan. 10. Inert Gas SystemSource ada pada kapal tanker. Digunakan untuk menjaga agar muatan tidak terbakar, dengan cara memunculkan alarm peringatan bila kadar gas terlalu Fire Detector dan AlarmSource mendeteksi tanda-tanda terjadinya kebakaran. Misal bila tiba-tiba ada api yang timbul, maka detector akan membunyikan alarm untuk memberitahukan seluruh crew bahwa ada kebakaran di tempat Remote Shut and Stop SystemSource untuk memberhentikan suplai bahan bakar ke mesin ketika terjadi kebakaran. Jadi ketika terjadi kebakaran, khususnya di ruang kamar mesin, maka CE mengambil keputusan untuk menghentikan seluruh suplai bahan bakar ke seluruh permesinan kapal. 13. EEBDSource untuk menyelamatkan orang yang terjebak dalam ruangan yang kadar oksigennya terbatas. Misal terjadi kebakaran di kamar mesin yang menimbulkan asap, maka alat ini digunakan untuk keluar dari kamar Fireman’s OutfitSource yang digunakan saat memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran diatas kapal, maka orang yang telah ditunjuk oleh musterlist untuk menjadi fire fighter akan menggunakan pakaian ini sembari menjalankan International Shore ConnectionSource kapal sandar dan terjadi kebakaran, alat ini digunakan untuk mengkoneksikan air dari darat ke sistem kapal. Pemahamnya, setiap region memiliki bentuk connection yang berbeda, dan alat inilah yang digunakan sebagai standar untuk menghubungkan selang atau hidran darat ke Means of EscapeSource evakuasi teraman yang digunakan ketika terjadi masalah genting pada kapal. Misalkan kebakaran dari kamar mesin, maka segeralah keluar sambil menggunakan EEBD melalui jalur tanggung jawab seorang mualim 3 untuk melakukan perawatan serta pengecekan kondisi pada alat-alat tersebut. Namun, bagaimana cara merawat alat alat ini? dan standar apa yang digunakan? Untuk perawatan dan standar yang digunakan untuk LSA sudah diatur pada SOLAS III. Sedangkan, untuk perawatan FFA sudah diatur pada SOLAS II-2 di mana pada kedua aturan tersebut dikatakan bahwa LSA dan FFA harus dalam kondisi siap pakai dalam situasi Mates? Dengan disebutkannya alat-alat di atas, semoga kalian mendapat gambaran peralatan yang masuk ke dalam kategori LSA dan FFA. Bila kalian masih bingung, jangan ragu untuk bertanya melalui fitur Live Chat atau dengan berkomentar di bawah, ya!Artikel LainnyaGunamenekan fatalitas dan menindaklanjuti hasil FGD dan pembahasan yang dilakukan beberapa kali di kurun waktu 2018-2021, KNKT kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) di mana FGD kali ini bertajuk Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan sebagai Upaya Mencegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan. A. Pemahaman Perawatan Kapal Struktur fungsional suatu perusahaan pelayaran dengan tegas memberikan tanggung jawab ”Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal” kepada Manajer Armada. Manajer Armada bertanggung jawab Memelihara kapal agar tetap layak laut ABK lengkap dan diperlengkapi sertifikat Siap berlayar dan menerima muatan Membuat strategi perawatan yang akan dilaksanakan di atas kapal Merencanakan anggaran belanja untuk pemeliharaan dan perawatan serta bekerjasama dengan manajemen kapal Nakhoda, Chief Officer, Chief Engineer dan Second Enguineer Dalam SOLAS 1974/1978 Chapter II Part C, D, E, dengan jelas menegaskan bahwa semua kapal dari Negara IMO harus melaksanakan ”Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal”. 1. Tujuan umum Sistem Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal, yaitu Untuk memperoleh pengoperasian kapal yang teratur, serta meningkatkan penjagaan keselamatan awak kapal, muatan dan peralatannya. Untuk memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal / penting yang menyangkut waktu operasi, sehingga sistem perawatan dapat dilaksanakan secara teliti dan dikembangkan dalam rangka penghematan / pengurangan biaya perawatan dan perbaikan. Untuk menjamin kesinambungan pekerjaan perawatan sehingga Team Work’s Engine Department dapat mengetahui permesinan yang sudah dirawat dan yang belum mendapatkan perawatan. Untuk mendapatkan informasi umpan-balik yang akurat bagi kantor pusat dalam meningkatkan pelayanan, perancangan kapal dan sebagainya, sehingga fungsi kontrol manajemen dapat berjalan. 2. Tujuan khusus dilakukan perawatan dan perbaikan mesin kapal, ialah Untuk mencegah terjadinya suatu kerusakan yang lebih besar / berat, dengan melaksanakan sistem perawatan yang terencana. Untuk mempertahankan kapal selalu dalam kondisi Laik Laut dalam segala cuaca dan tempat. Untuk lebih memudahkan pemeriksaan / pengontrolan semua suku cadang yang jumlahnya ribuan item, dengan sistem penomoran dan pemberian label tiap item. Untuk memperkecil kerusakan yang akan terjadi dan meringankan beban kerja dari suatu pekerjaan diatas kapal. Untuk mengelola biaya yang sudah disediakan anggaran perawatan dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan yang direncanakan. Untuk menjaga komitmen atau perjanjian usaha perdagangan dengan pihak kedua rekanan dan pihak ketiga sub rekanan. 3. Akibat-akibat yang akan ditimbulkan bila perawatan mesin tidak dilaksanakan dengan baik, yaitu Kapal tabrakan, karena kerusakan mesin secara mendadak, tidak terkontrol, dan sebagainya. Kapal tenggelam, hilangnya kapal termasuk ABK dan seluruh muatan, tabrakan, pecahnya sea chest, kebakaran di dalam kamar mesin, dsb. Kapal bergetar, akibat perawatan dan perbaikan Poros Engkol yang tidak tepat, sehingga dapat merusak bagian-bagian masin lainnya. Kapal bergetar, salah satu daun baling-baling pernah kandas atau menghantam balok keras, dapat juga merusak bagian mesin ataupun instalasi listrik kapal. Kapal menganggur, karena terjadi kerusakan dan perbaikan yang tidak terencana dan tidak cukup suku cadangnya. Pembengkakan biaya operasi kapal, karena kerugian terus menerus yang sulit diperkirakan. Biro Klasifikasi tidak merekomendasikan kapal untuk berlayar, karena permesinan di kapal tidak memenuhi Klass. Rekanan usaha perdagangan tidak merekomendasikan untuk menyewa kapal tersebut. Asuransi akan membebankan biaya yang lebih besar kepada perusahaan, kapal secara keseluruhan tidak menjalankan perawatan dan perbaikan dengan benar Low Performance 4. Pencegahan kerusakan lebih baik daripada perbaikan, contoh Pencegahan merupakan salah satu bentuk dari sistem perawatan terencana, yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat. Suatu usaha atau kegiatan untuk merawat suatu mesin/pesawat/material, yang dalam proses kerja selanjutnya dapat selalu terkontrol setiap saat kondisi permesinan yang dirawatnya. Kapal melaksanakan perbaikan dok tahunan tepat waktu, atau tidak menunda waktu perbaikan . Perawatan dan perbaikan sesuai Running – hours, walaupun kondisi kondisi mesin/pesawat/material saat itu masih berjalan dengan baik dan normal, namun sudah tercapai jadwal perawatan. Perawatan dan perbaikan dengan mengacu kepada pemantauan kondisi secara berkelanjutan, hal ini memang memerlukan kondisi suku cadang yang cukup, sehingga semua perawatan dan perbaikan dapat dilaksanakan tanpa menunggu pengadaan material yang baru. Perawatan dan perbaikan sesuai Manual Instruction Book, yaitu pendekatan ukuran material yang dipakai kepada ”Standard Measurement” yang diizinkan oleh ”Maker”. 5. Faktor-faktor yang mendasari perlunya dilakukan perawatan dan perbaikan mesin kapal, yaitu Kewajiban pemilik kapal dalam hal mempersiapkan kapalnya tetap dalam keadaan prima dan tetap laik-laut. Kondisi semua mesin/pesawat/material di atas kapal, apakah masih dapat /layak dipertahankan dalam waktu tertentu, jawaban ini sangat penting untuk menentukan bahwa kapal akan dioperasikan sampai berapa lama lagi dan berapa biaya yang akan dianggarkan untuk mengoperasikan kapal tersebut. Sistem perawatan yang sedang dijalankan di atas kapal, apakah sudah dijalankan dengan benar dan sesuai dengan pelaporannya kepada manajemen kantor pusat. SDM baik yang di kantor tidak semuanya mempunyai disiplin ilmu kelautan atau kepedulian yang tinggi dalam menangani permasalahan kapal, sehingga anggaran yang disediakan apakah berimbang dengan program kerja yang akan dijalankan untuk tahun anggaran yang berjalan. Sistem perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan pada kapal yang dioperasikan, apakah sudah sesuai seperti kondisi kapal yang diharapkan oleh perusahaan. KapalPengawas perambuan Standarnya adalah Kapal Negara kelas III. Yang membedakan KBP kelas III dan KPP kelas III adalah dari Kemampuan Kapal Melakukan pekerjaan Perawatan SBNP Berikut ini adalah kapal kapal Negara kenavigasian yang ada saat ini di lihat dari pembagian type berdasar Tugas pokoknya , yaitu: 1.
Pemeliharaan Kapal adalah kegiatan perawatan dan perbaikan kapal yang dilaksanakan sendiri atau pihak lain baik pada masa operasi atau diluar masa operasi kapal, dengan tujuan untuk mempertahankan kelayakan kapal sehingga dapat beroperasi secara Kapal membutuhkan Sistem Perawatan? Tujuan umum Sistem Perawatan dan Pemeliharaan kapal, yaitu • Untuk memperoleh pengoperasan kapal yang teratur, serta meningkatkan penjagaan keselamatan awak kapal, muatan dan peralatannya. • Untuk memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal / penting yang menyangkut waktu operasi, sehingga sistem perawatan dapat dilaksanakan secara teliti dan dikembangkan dalam rangka penghematan / pengurangan biaya perawatan dan perbaikan. • Untuk menjamin kesinambungan pekerjaan perawatan sehingga Team Work’s Engine Department dapat mengetahui permesinan yang sudah dirawat dan yang belum mendapatkan perawatan. • Untuk mendapatkan informasi umpan-balik yang akurat bagi kantor pusat dalam meningkatkan pelayanan, perancangan kapal dan sebagainya, sehingga fungsi kontrol manajemen dapat berjalan. Tujuan khusus dilakukan Perawatan atau Pemeliharaan sebuah kapal, ialah • Untuk mencegah terjadinya suatu kerusakan yang lebih besar / berat, dengan melaksanakan sistem perawatan yang terencana. • Untuk mempertahankan kapal selalu dalam kondisi Laik Laut dalam segala cuaca dan tempat. • Untuk lebih memudahkan pemeriksaan / pengontrolan semua suku cadang yang jumlahnya ribuan item, dengan sistem penomoran dan pemberian label tiap item. • Untuk memperkecil kerusakan yang akan terjadi dan meringankan beban kerja dari suatu pekerjaan diatas kapal. • Untuk mengelola biaya yang sudah disediakan anggaran perawatan dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan yang direncanakan. • Untuk menjaga komitmen atau perjanjian usaha perdagangan dengan pihak kedua rekanan dan pihak ketiga sub rekanan. Akibat yang dapat terjadi jika tidak melakukan pemeliharaan pada kapal • Kapal tabrakan, karena kerusakan mesin secara mendadak, tidak terkontrol, dan sebagainya. • Kapal tenggelam, hilangnya kapal termasuk ABK dan seluruh muatan, tabrakan, pecahnya sea chest, kebakaran di dalam kamar mesin, dsb. • Kapal bergetar, akibat perawatan dan perbaikan Poros Engkol yang tidak tepat, sehingga dapat merusak bagian-bagian mesin lainnya. • Kapal bergetar, salah satu daun baling-baling pernah kandas atau menghantam balok keras, dapat juga merusak bagian mesin ataupun instalasi listrik kapal. • Kapal menganggur, karena terjadi kerusakan dan perbaikan yang tidak terencana dan tidak cukup suku cadangnya. • Pembengkakan biaya operasi kapal, karena kerugian terus menerus yang sulit diperkirakan. • Biro Klasifikasi tidak merekomendasikan kapal untuk berlayar, karena permesinan di kapal tidak memenuhi Klass. • Rekanan usaha perdagangan tidak merekomendasikan untuk menyewa kapal tersebut. • Asuransi akan membebankan biaya yang lebih besar kepada perusahaan, kapal secara keseluruhan tidak menjalankan perawatan dan perbaikan dengan benar Low PerformanceFaktor-faktor yang mendasari perlunya dilakukan perawatan dan perbaikan mesin kapal, yaitu • Kewajiban pemilik kapal dalam hal mempersiapkan kapalnya tetap dalam keadaan prima dan tetap laik-laut. • Kondisi semua mesin/pesawat/material di atas kapal, apakah masih dapat /layak dipertahankan dalam waktu tertentu, jawaban ini sangat penting untuk menentukan bahwa kapal akan dioperasikan sampai berapa lama lagi dan berapa biaya yang akan dianggarkan untuk mengoperasikan kapal tersebut. • Sistem perawatan yang sedang dijalankan di atas kapal, apakah sudah dijalankan dengan benar dan sesuai dengan pelaporannya kepada manajemen kantor pusat. • SDM baik yang di kantor tidak semuanya mempunyai disiplin ilmu kelautan atau kepedulian yang tinggi dalam menangani permasalahan kapal, sehingga anggaran yang disediakan apakah berimbang dengan program kerja yang akan dijalankan untuk tahun anggaran yang berjalan. • Sistem perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan pada kapal yang dioperasikan, apakah sudah sesuai seperti kondisi kapal yang diharapkan oleh perusahaan. Bagaimana melakukan Perawatan atau Pemeliharaan Kapal yang Baik? Konsultasi masalah mengenai kapal anda di PT. Karyawaja Putra Sriwijaya. Karyawaja Putra Sriwijaya didirikan dan dilegalkan pada tahun 2013, PT kami dirancang khusus dengan segala fasilitas penunjang untuk proses pembuatan, perbaikam, dan pemeliharaan kapal. Untuk informasi lebih lanjut, Hubungi kami. Source citraperdanas
Cilegon Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten bersama Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI lakukan uji petik atau pemeriksan kapal penyebrangan di Pelabuhan Merak, Kamis, 19 Desember 2019. Pemeriksaan dilakukan terhadap alat keselamatan kapal, alat pemadam kebakaran, perlengkapan navigasi dan radio, sistem Jenis Pemeliharaan Kapal Ship Maintenance - Sama halnya dengan kendaraan lain yang terus berjalan, sebuah kapal juga perlu untuk di maintenance dan dirawat. Pemeliharaan dan perawatan untuk sebuah kapal sangat diperlukan untuk menjaga lifetime dari kapal itu sendiri, karena semakin tua umur sebuah kapal akan menurunkan efisiensi dan efektifitas dari pengoperasionalan kapal itu sendiri. Disini akan dijelaskan mengenai Tujuan dari Perawatan Kapal dan Jenis Perawatan >>> Daftar Galangan Kapal di Indonesia dan FasilitasnyaPengertian Perawatan KapalPerawatan Kapal adalah jenis pekerjaan yang membuat kapal agar terus berjalan dalam kondisi normal dan layak laut baik dari sisi sistem permesinan kapal dan peralatan lainnya yang terdapat di kapal. Jika sebuah kapal tidak dilakukan perawatan secara reguler maka akan berdampak kepada penurunan kondisi dan performa dari kapal itu sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak kepadameningkatnya biaya operasional kapalmenurunnya profitabilitas perusahaanpenurunan terhadap kepuasan pelanggan, dan kemungkinan dampak negatif kepada lingkungan jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan kapal merupakan alat transportasi yang terus berjalan dan terdapat banyak faktor lain seperti cuaca, gelombang, kualitas pemakaian dan lainnya, maka diperlukan sebuah perawatan yang harus dilakukan oleh crew kapal. Prosedur perawatan kapal ini harus mengacu kepada pedoman dan refrensi yang berdasarkan pada Plan Maintenance System PMS, Manufacturer mesin dan peralatan kapal, Pengalaman dari Engineer, Trend perbaikan dan pemeliharaan terhadap semua peralatan di kapal ini harus dilakukan secara reguler. Secara umum, perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan baik pada kondisi di laut baik dengan menaikan kapal ke dalam dock. Memasukan kapal ke dalam dock ini juga merupakan salah satu cara yang digunakan untuk merawat kapal khususnya pada bagian lambung kapal yang terus menerus terkena air yang cukup korosif dan dapat merusak. Docking kapal ini dapat dilakukan dalam 2,5 tahun sekali atau 5 tahun sekali sesuai dengan periodical survey yang Perawatan KapalPerawatan Kapal merupakan suatu hal yang penting yang perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan ship owner demi menjaga kondisi kapal tetap baik sehingga kapal memiliki performa yang baik sesuai dengan standart yang ada. Tujuan utama kegiatan pemeliharaan untukMenjamin kualitas kapal agar siap nilai harga dari produktivitas sebuah terjadinya emergency atau ketidaksesuaian pada biaya premium dari protection efisiensi dalam kegiatan operasional lifetime atau umur kesiapan peralatan ketika terjadi keadaan darurat di keselamatan crew kapal ketika perawatan kapal harus dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Perawatan yang dilakukan harus sesuai dengan pedoman ISM Code dan mengacu kepada manufacturer engine maker. Dalam pembuatan pedoman perawatan kapal, terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaituSejarah peralatan termasuk kegagalan, cacat, kerusakan, dan tindakan perbaikanPedoman yang disebutkan dalam kode ISMUsia kapalHasil Inspeksi pihak ketigaKonsekuensi kegagalan peralatan pada pengoperasian kapal yang amanPeralatan dan sistem kritisInterval perawatan Jenis Perawatan KapalSebuah perawatan kapal perlu dilakukan dengan interval-interval tertentu berdasarkan jam operasional kapal itu sendiri. Namun selain perawatan kapal berdasarkan periode jam operasional, terkadang terdapat perbaikan yang harus dilakukan ketika kapal mengalami kendala secara mendadak di suatu perjalanan. Berikut adalah jenis - jenis perawatan kapalPreventive Maintenance / Periodic Maitenance berdasarkan jadwal untuk mencegah terjadinya kerusakan. Contoh adalah Pembersihan, Pelumasan, Penyetelan, Inspeksi dan Ganti Sucad. Perawatan ini dibagi 2, yakni saat running dan saat shutdownPrediktif Maintenance berdasarkan atas kondisi tertentu condition base untuk menghindari terjadinya kerusakan. Contoh adalah pengamatan parameter-parameter suhu, tekanan, getaran alat monitor/ panca inderaCorrective Maintenance meningkatkan kondisi mesin power up/ mengembalikan mesin ke kondisi semula recovery dan juga modifikasi. Contoh adalah OverhaulBreakdown Maintenance perawatan setelah terjadi kerusakan repair.Hal - Hal Yang Harus Dirawat pada Kapal Secara UmumPemeliharaan sangat penting untuk dilakukan, hal ini untuk menghindari terjadinya penurunan kondisi dari peralatan dan sistem yang ada di kapal. Penurunan kondisi sistem kapal yang terjadi biasanya diakibatkan karena beberapa hal seperti keausan pada alat, kotoran, kesalahan penyetelan pada alat, periode operasi yang lama dari suatu mesin. Tantangan utama dari perawatan dan pemeliharaan sebuah kapal adalah dalam menerapkan kebijakan perawatan yang memaksimalkan ketersediaan dan efisiensi peralatan, mengontrol tingkat kerusakan peralatan, memastikan operasi yang aman dan ramah lingkungan, dan meminimalkan total biaya operasi. Secara umum bagian-bagian dari kapal yang harus dirawat dan dipelihara adalah sebagai berikutPembersihan lambung dan baling-balingOverhaul dan penyetelan mesin kapalPenyelarasan terhadap Sistem transmisi mekanisPelumasan mesin yang tepatPengecekan dan Kalibrasi pada Sistem kelistrikanSistem udara terkompresiPerawatan Kompresor- Еሙաዖ նሒծυչю
- Ժемօդоч веኃу
- Υሼаվէ аξቪгавωμаጷ иσурሰж
- Сωхθւечըλ ιгըщеյፈ
- Θնеኢիноζю бε
- И узвибι
- Н ղ
- Юሳիγуց гቸհጂтуሕав ուпиλиրω