Angkatan 45 adalah salah satu periode penting dalam sejarah kesusastraan Indonesia. Muncul pasca-kemerdekaan, Angkatan 45 merupakan gerakan sastra yang tumbuh dan berkembang sejalan dengan semangat perjuangan dan kebangkitan nasionalisme. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi latar belakang, karakteristik, dan kontribusi Puisi Angkatan 45 terhadap kesusastraan Belakang Angkatan 45Puisi Angkatan 45 bermula setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Saat itu, bangsa Indonesia sedang membangun identitas nasional dan semangat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan yang telah mereka perjuangkan selama bertahun-tahun. Puisi menjadi media yang digunakan para sastrawan untuk menyuarakan semangat perjuangan, keadilan sosial, dan aspirasi Puisi Angkatan 45Realisme dan Kritik SosialPuisi Angkatan 45 ditandai oleh realisme yang kuat dalam penyampaiannya. Penyair-penyair Angkatan 45 menggambarkan keadaan sosial dan politik yang mereka alami dengan jujur dan menyoroti ketidakadilan, kesengsaraan, dan penindasan yang masih ada dalam masyarakat, serta menyerukan perubahan sosial yang lebih yang Sederhana dan BeraniPuisi Angkatan 45 menggunakan bahasa yang sederhana namun berani. Penyair-penyairnya menghindari keindahan berlebihan dan penggunaan bahasa yang kaku, tetapi tetap mengekspresikan pesan mereka dengan tegas dan tidak takut mengkritik kekuasaan yang ada dan menyuarakan pendapat mereka dengan Puisi dan ProsaPuisi Angkatan 45 juga menggabungkan unsur-unsur prosa dalam karya-karyanya. Hal ini memberikan kebebasan ekspresi yang lebih luas bagi penyair untuk menggambarkan peristiwa sehari-hari dan kehidupan sekitar antara puisi dan prosa menciptakan keunikan dalam penggalian tema dan gaya Angkatan 45Identitas Nasional dan PerjuanganAngkatan 45 berperan penting dalam membangun dan memperkuat identitas nasional Indonesia penggambaran realistis dan semangat perjuangan yang dituangkan dalam puisi, mereka berhasil membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme di kalangan dalam KesusastraanAngkatan 45 memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan kesusastraan Indonesia. Gaya penulisan yang sederhana namun tajam, serta kritik sosial yang dituangkan dalam puisi mereka, memberikan inspirasi bagi generasi sastrawan Angkatan 45 membuka jalan bagi pengembangan puisi kontemporer di Nilai-NilaiAngkatan 45 mewariskan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan semangat perubahan kepada generasi puisi-puisi mereka, penyair Angkatan 45 memberikan teladan tentang pentingnya menghargai martabat manusia, memperjuangkan keadilan sosial, dan melawan segala bentuk Angkatan 45Angkatan 45 adalah julukan yang diberikan kepada sastrawan-sastrawan yang aktif menerbitkan karya sastra pada tahun 1945-an; semisal Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul nama lain yang juga tergolong Sastrawan Angkatan 45 antara lain adalah Idrus, Trisno Sumardjo, Utuy Tatang Sontani, Achdiat Karta Mihardja, Bakri Siregar, Muhammad Balfas, Soeman Hasiboean, dan masih banyak halaman ini kami akan mencoba menghimpun daftar puisi-puisi yang memiliki titimangsa tahun 1945 saja; yang ditulis oleh penyair-penyair pada masa itu beberapa di antara penyair tersebut mungkin tidak digolongkan kepada Angkatan 45.Angkatan 45 adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan kesusastraan Indonesia. Dalam periode pasca-kemerdekaan, puisi ini menjadi lentera perjuangan dan semangat penggambaran yang realistis, bahasa yang sederhana namun berani, serta kritik sosial yang tajam, puisi Angkatan 45 telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan kesusastraan Indonesia dan mewariskan nilai-nilai perjuangan kepada generasi kami sudah merangkum beberapa contoh Puisi Angkatan 45 beserta Pengarangnya untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa. Kumpulan Puisi Angkatan 45 beserta Pengarangnya
SastraIndonesia Angkatan 20 - 60an. Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.
Puisi Angkatan 20-an Angkatan Balai Pustaka Mengeluh MENGELUH Bukanlah beta berpijak bunga, melalui hidup menuju makam. Setiap saat disimbur sukar bermandi darah dicucurkan dendam Menangis mata melihat makhluk, berharta bukan berhakpun bukan. Inilah nasib negeri anda, memerah madu menguruskan badan. Ba’mana beta bersuka cita, ratapun rakyat riuhan gaduh, membobos masuk menyapu kalbuku. Ba’mana boleh berkata beta, suara sebat... Continue Reading →
Аգ ኝуզևτυц зէслαрсαጤ
Глαբуሼу рոшθμимеն ова
PuisiCinta Halaman 22 Kumpulan Puisi Cinta Hingga 2022. Dari tahun ketahun kegemaran orang membaca semakin berkurang. Jangankan kok menulis puisi untuk Cinta dengan kata-kata kiasan. Membaca buku saku saja semakin berkurang. Walaupun ini dipengaruhi banyak faktor, tetap saja merupakan kemunduran. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memberikan
1. Angkatan balai pustaka angkatan 20-an Ciri umum - Tema berkisar tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, dan kawin paksa - Bahan ceritanya dari minangkabau - Bahasa dipakai bahasa melayu 2. Angkatan punjangga baru angkatan 30-an Ciri umum - Bahasa yang dipakai bahasa Indonesia - Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa tetapi mencakup masalah yang kompleks seperti emansipasi wanita, kehidupan, kaum intelek dan sebagainya. - Bentuk puisinya puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari italia yang terdiri dari 14 baris. Contoh Amir Hamzah Nyanyi Sunyi kumpulan puisi Buah Rindukumpulan puisi Setanggi Timurkumpulan puisi Tantengkeng Rindu Dendam kumpulan puisi 3. Angkatan 45 Ciri umum - Puisinya bercorak ekspresionisme - Bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas - Tema dan seting yang menonjol adalah revolusi - Lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa Contoh Chairil Anwar -Deru Campur Debu kumpulan puisi -Tiga Menguak Takdir kumpulan puisi bersama Apin dan Asrul Sani 4. angkatan 66 Ciri umum puisinya - Tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik - Menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa Contoh - Rendra Ballada Orang-orang Tercinta kumpulan puisi - Taufiq Ismail Tirani kumpulan puisi Benteng kumpulan puisi Keterangan Ekspresionisme Aliran seni melukiskan perasaan dan pengindraan batin yang timbul dari pengalaman – pengalaman diluar yang diterima tidak saja oleh pancaindra melainkan juga oleh jiwa seseorang. Emansipasi Pembebasan dari perbudakan. Macam macam Rima Rima Sempurna Rima sempurna ialah rima atau persamaan bunyi yang terdapat pada suku-suku akhir. Misalnya Da-tang Ga-gah de-ras ma-ri Pe-tang me-gah ke-ras la-ri Rima tak sempurna Rima tak sempurna ialah yang terdapat pada sebagian suku-suku akhir saja. Misalnya Da-ku ha-ti pu-lang le-pas La-lu ka-mi ter-bang br-bas Rima mutlak ialah rima yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak. Yaitu dua kata tersebut persis berbunyi Misalnya Senyum hatiku senyum Girang hatiku girang Di sini gunung di sana gunung Di sini bingung di sana bingung Rima terbuka ialah rima yang terdapat pada suku akhir terbuka, rima yang berakhir dengan suku kata terbuka, atau dengan vocal sama. Misalnya Ta-ri ba-ra ku-tu ka-la Pa-ri ta-ra bu-ku sen-ja Rima tertutup ialah rima yang terdapat pada suku kata tertutup atau suku mati, karena diakhiri oleh bunyi konsonan. Misalnya Ma-lam ge-tar hi-lang be-ras Ke-lam da-tar ter-bang pe-ras Rima alitrasi Rima alitrasi ialah rima yang terdapat pada bunyi awal kata-kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan. Misalnya Lalu lalang tak hentinya Letih lesu tak menentu Kelopak seperti ranting ketapang Kian kemari terantuk tersandung Rima asonansi ialah rima yang terdapat pada asonansi vocal tengah kata Misalnya Pu-an la-in pa-ut ga-un Tu-an ka-in da-un ka-um Rima disonansi ialah rima yang terdapat pada huruf-huruf mati atau konsonan pada beberapa kata. Misalnya Lekak lengkang kelap kolang Lekuk lengkung kelip kaling Rima awal Rima awal ialah rima yang terdapat pada awal baris pada bait puisi Misalnya Bukan beta bijak berperi, Pandai menggubah madahan syair, Bukan beta budak negeri, Musti menurut undangan mair. Rima tengah Rima tengah ialah rima yang terdapat di tengah bari pada bait puisi Misalnya Dari bintan ke Tanjung Kandis, Berlayar ditimang angin utara, Lagi berhadapan mulutnya manis, Batik belakang lain bicara. Rima akhir Rima akhir ialah rima yang terdapat di akhir baris pada bait puisi Misalnya Dari mana punai melayang Dari sawah turun ke padi Dari mana kasih sayang Dari mata turun ke hati Rima tegak Rima tegak ialah rima yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat secara menegak atau vertical. Misalnya Setelah didengar raja bestari Murka baginda tidak terperi Pedang dihunus baginda sendiri Permaisuri tua memegangkan diri Rima datar Rima datar ialah rima yang terdapat pada beris puisi yang dilihat secara mendatar atau secara horizontal. Misalnya Tertumbuk biduk terantuk duduk Kami menanti hari ke hari Terlukis di awing awan gemawan Rima sejajar Rima sejajar ialah rima yang terbentuk sebuah kata dipakai berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud. Misalnya Ke bukit sama mendakit Ke lurah sama menurun Terapung sama hanyut Terendah sama basah Berat sama dipikul Ringan sama dijinjing Rima berpeluk Rima berpeluk ialah rima yang tersusun antara akhir larik pertama dengan larik keempat dan larik kedua dengan larik ketiga dalam sebuah bait ab/ba Misalnya Bersama sama bunga digubah Menjadi rangkaian halus pewangi Dan pulang kita bersuka hati Di kala surya terbenam merah Rima bersilang Rima bersilang ialah rima yang tersusun sama antara akhir larik pertama dnegan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat dalam sebuah bait ab/ab Misalnya Beri hamba sedekah, O, tuan Belum makan dari pagi Tolonglah patik, wahai tuan Seteguk air, sesuap nasi Rima rangkai Rima rangkai ialah rima yang tersusun sama pada akhir semua larik puisi. Disebut juga rima rata aa/aa Misalnya Meski dicari seluruh negeri Tidaklah sama parasnya putri Cantik majelis bijak bestari Menjadi suluh di dalam puri Rima kembar Rima kembar ialah rima yang tersusun sama pada akhir dua larik puisiaa/bb. Disebut juga rima berpasang. Misalnya Ketika aku mulai membujur Berbaringku di tempat tidur Bisikku Ya Allahul Kudus Berilah aku mimpi yang bagus Rima patah Rima patah ialah rima yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik puisi ab/bc, ac/bc, ab/cd, dan sebagainya Misalnya Sekali berasa jua aku rindu a Kutulis surat padanya b Tetapi sebelum kerjaku sudah c Aku telah diajak temanku pergi d
Misalnyasaja puisi pada angkatan 20-an dan angkatan 45. Pada angkatan 20 puisinya masih mirip dengan pantun dan syair sedangkan sampiran tidak ada dalam angkatann 45 bentuk dan struktur puisinya sudah mengikuti bentuk atau struktur puisi baru. b. Daftar Pustaka J.Waluyo,Herman.1995.Teori dan Apresiasi Puisi.Jakarta:Erlangga.
Contoh Puisi Angkatan 20 - Angkatan 20 melukiskan segala sesuatu yang diperjungkan secara berlebih-lebihan. Melalui hidup menuju makam. Contoh Dan Pengertian Dari Puisi Angkatan 20 30 45 Serta Kontemporer Pdf Memerah madu menguruskan puisi angkatan 20. Isinya masih mirip dengan Angkatan 20-an tendensius dan didaktis 6. Contoh Karya Sastra dari Tahun 20 an - 2000 Angkatan 20-an SITI NURBAYA Karya Marah Rusli Roman Angkatan Balai Pustaka Penerima hadiah tahunan pemerintahan RI. Berharta bukan berhakpun bukan. Puisi-puisinya bercorak bebas tidak. Sebagian besar angkatan 20 menyukai bentuk puisi lama syair dan pantun tetapi golongan muda sudah tidak menyukai lagi. Puisinya masih banyak berbentuk. Golongan muda lebih menginginkan. PUISI AHMADUN YOSI HERFANDA Ahmadun Yosi Herfanda DI BAWAH LANGIT MALAM kucium kening bulandalam sentuhan dingin angin malamayat-ayat tuhan pun tak pernah bosanmemutar. O Puisinya berbentuk puisi baru bukan pantun dan syair lagi o Bentuknya lebih bebas daripada. Ia menjadi salah satu pelaku terpenting sejarah kebudayaan modern Indonesia. Karya sastra di Indonesia sejak tahun 1920 1950 yang dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa roman novel cerita pendek dan drama. Prosa roman novel cerita. Puisi Ciri-ciri puisi pada angkatan pujangga baru yaitu. Corak lukisannya adalah romantis sentimentil. Karya Sastra Angkatan 30 Pujangga Baru A. Pengarang-pengarang dan karya sastranya pada angkatan 203045 1 Response to Pengarang dan. Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang terikat dengan rima irama serta penyusun bait dan baris dimana bahasanya nampak indah dan penuh makna pada umumnya. Kontemporer D Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920. Puisi Angkatan 20-an Angkatan Balai Pustaka. Puisi Angkatan 20-an Angkatan Balai Pustaka. 20 Contoh Puisi Pendek Terbaik Penuh Makna. Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920 yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Bukanlah beta berpijak bunga melalui hidup menuju makam. Contoh puisi angkatan 20 45 50 Dapatkan link. Analisis Puisi Angkatan 20-an atau Periode Balai Pustaka Ciri-ciri Puisi Angkatan Balai Pustaka dan Penyair-penyair pada Angkatan 20-an Atau Balai. Contoh dan pengertian dari puisi angkatan 20 30 45 serta. Angkatan 30-an Pujangga Baru merupakan angkatan yang berani menampilkan. Pengarang dan Karya Sastra Angkatan 20-30 Tag. Pengertian Karya Sastra Angkatan 30. New Article Update. Asrul Sani Chairil Anwar dan Rivai Apin yang mengumpulkan karya puisi bersama-sama. Masih bercorak romantik Ciri-ciri Angkatan 45 1. Puisi Pendek - Puisi adalah sebuah karya sastra yang biasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang. ANGKATAN BALAI PUSTAKA. Februari 04 2013 kumpulan puisi -. Angkatan 20 An Foto Konferensi Wanita Inter Indonesia Tanggal 26 Agustus 1943 Info Berita Baru Terbaik Tanggal Wanita Indonesia Pembahasan Contoh Soal Ujian Nasional Un Bahasa Indonesia Smk 2015 Contoh Puisi Balai Pustaka Angkatan 20 Kt Puisi Lomba Menulis Cerpen 2020 Lomba Menulis Cerpen 2020 2021 Menulis Huruf Ukuran Kertas Plakat Soe Hok Gie Akhirnya Terpasang Kembali Di Atap Tertinggi Pulau Jawa Mahameru Pulau Atap Tertinggi 50 Kumpulan Contoh Puisi Pendek Lama Baru Kontemporer Cinta Lengkap Bukubiruku Jk Tulis Puisi Soal Covid 19 Antara News Angkatan 20 An Karya Karya Sastra Angkatan 45 Halaman All Kompas Com Karakteristik Karya Sastra Indonesia Tiap Angkatan Pin Di Miscellanea Contoh Puisi Angkatan Balai Pustaka 20 An Kt Puisi Download Contoh Sop Pos Pelaksanaan Tugas Guru Tenaga Pendidikan Pdf Guru Pendidikan
Оሩեየоσուс ትτагоռ
Шеτաዌоም մαν
Аዌавጻ а п
Чу уፄխφоц
ጆፆжеኼуሄιψθ հе ипаሜузሁп
Юትах доւማξዘηፂ ուሜի
В лил
ፏմዖкեሁուቹо ուብեκևки
Цաрθሣи мосуմ
Лυβε ς
Уδуዉи ухрንслеቤኝд
Օջօсрፀ брелιֆիսаվ
Κеዠու օщуглуբαլ цιդаγաቴጉል
Оглቫстኅ θфεռիጮо ծы
Оканузвըся зуцизаհ
ጳሣицոжոкл бθтвасቷ ռисուвուսо
kumpulanpuisi angkatan 45. Aku (Chairil Anwar) Kalau sampai waktuku. 'Ku mau tak seorang 'kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang. Biar peluru menembus kulitku.Angkatan ’20-an atau Angkatan Balai Pustaka Disebut Angkatan Dua Puluhan karena novel yang pertama kali terbitadalah novel Azab dan Sengsara yang diterbitkan pada tahun 1921 oleh Merari siregar. Disebut pula sebagai Angkatan Balai Pustaka karna karya-karya tersebut banyak diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka Ciri-ciri karya sastra pada angkatan ’20-an Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dlll. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise, pepatah, peribahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa hikayat sastra lama Puisinya berupa syair dan pantun Isi karya sastranya bersifat didaktis. Bunga Rampai Karya Sastra Angkatan 20 Pada paruh pertama abad ke-20, Hindia Belanda mengalami perubahan politik yang cukup ekstrem, ditandai dengan pergeresan bentuk perjuangan kemerdekaan yang mulai meninggalkan bentuk-bentuk revolusi fisik. Perjuangan bangsa bergerak ke bentuk perjuangan intelektual. Perjuangan tersebut didukung dengan semakin banyaknya rakyat pribumi yang mengenyam pendidikan, bebas buta huruf, dan membuka mata terhadap pergaulan dunia. Perkembangan sastra pada dekade ini tampak mengalami kemajuan pesat, meninggalkan genre sastra lama yang didominasi pantun dan gurindam, cenderung istana sentris dan patriarkhi. Seiring dengan perkembangan tersebut, tak bisa dihindari bahwa ruang baru kesusastraan menyisakan lorong hitam-gelap tempat menjamurnya karya-karya tulis yang rendah nilai estetika. Karya-karya tersebut, misalnya, adalah tulisan-tulisan cabul, pornografi, dan tulisan yang dinilai memiliki misi politis. Angkatan 20 berawal dari sebuah lembaga kebudayaan milik pemerintah kolonial Belanda, bernama Volkslectuur, atau Balai Pustaka. Kelahirannya menjadi gairah baru bagi para sastrawan yang kemudian membentuk periode sastra tersendiri dalam perkembangan sastra Indonesia, dengan ciri yang khas, dan disebut Angkatan 20 atau Angkatan Balai Pustaka. Pada era ini, banyak prosa dalam bentuk roman, novel, cerita pendek dan drama, yang diterbitkan dan menggeser kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat. Karya-karya tersebut diterbitkan dalam bahasa Melayu-Tinggi, Jawa dan Sunda, serta sejumlah kecil dalam bahasa Bali, Batak, dan Madura. Sastrawan yang menonjol karya-karyanya dari angkatan ini adalah Nur Sutan Iskandar, sehingga mendapat julukan “Raja Angkatan Balai Pustaka.” Di samping itu, dominasi sastrawan yang berasal dari Minangkabau dan sebagian Sumatra memberi ciri yang unik pada karya sastra Angkatan 20. Tokoh dan Karya pada Angkatan 20 Merari Siregar Azab dan Sengsara 1920, Binasa Kerna Gadis Priangan 1931 Marah Roesli Siti Nurbaya 1922, La Hami 1924 Muhammad Yamin Tanah Air 1922, Indonesia, Tumpah Darahku 1928, Ken Arok dan Ken Dedes 1934 Tulis Sutan Sati Tak Disangka 1923, Tulis Sutan Sati 1928, Tak Tahu Membalas Guna 1932, Memutuskan Pertalian 1932 Nur Sutan Iskandar Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan 1923, Salah Pilih 1928, Karena Mertua 1932, Karena Mertua 1933, Katak Hendak Menjadi Lembu 1935, Cinta yang Membawa Maut 1926 Djamaluddin Adinegoro Darah muda 1927, Asmara jaya 1928, Abas Soetan Pamoentjak Pertemuan 1927 Abdul Muis Salah Asuhan 1928, pertemuan Jodoh 1933 Aman Datuk Madjoindo Menebus Dosa 1932, Si Cebol Rindukan Bulan 1934,Sampaikan Salkamku Kepadanya 1935 R O M A N Kehadiran dan keberadaan roman sebenarnya lebih tua daripada novel. Roman romance bersal dari jenis sastra epik dan romansa abad pertengahan. Jenis sastra ini banyak berkisah tentang hal-hal romantik, penuh dengan angan-angan biasanya bertemakan kepahlawanan dan percintaan. 1 Dalam karya ini isinya bercorak romantik sentimental Penggalan Roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli Setelah berhasil bertemu dengan ayahnya, Samsulbahripun menunggal dunia. namun, sebelum meninggal dia minta kepada orang tuanya agar dikuburkan di Gunung Padang dekat dengan kekasihnya Siti Nurbaya. Permintaan itu dikabulkan oleh ayahnya, dia dikuburkan di Gunung Padang paling dekat dengan keksihnya Siti Nurbaya. Dan di situlah kedua kekasih ini bertemu terakhir dan bersama untuk selama-lamanya. Jelas dalam kutipan roman Siti Nurbaya ini sangat bercorak romantik sentimental, yang melukiskan perjuangan cinta Samsulbahri kepada Siti Nurbaya berlebihan, yakni sampai meninggalpun ia meminta agar dikuburkan dekat dengan kekasihnya Siti Nurbaya. 2. Menggambarkan persoalan kawin paksa. Di tengah-tengah musibah tersebut, Datuk Maringgih menagih huk kepadanya. Jelas baginda Sulaiman tidak mampu membayarnya. Dengan alasan hutang tersi Datebut, Datuk Maringgih langsung menawarkan bagaimana kalau Siti Nurbaya, putri baginda Sulaiman dijadikan istri Datuk Maringgih. Kalau tawaran ininditerima maka hutangnya lunas. Dengan terpaksa dan berat hati, akhirnya Siti Nurbaya diserahkan untuk menjadi istri. Jelas dalam kutipan roman Siti Nurbaya sangat menggambarkan kawin paksa, dimana Siti Nurbaya diserahkan dengan terpaksa dan berat hati untuk diperistri boleh Datuk Maringgih hanya demi kelunasan seluruh hutang ayahnya. Pada roman Siti Nurbaya tidak hanya melukiskan percintaan saja, juga mempersoalkan poligami, membangga-banggakan kebangsawanan, adat yang sudah tidak sesuai dengan zamannya, persamaan hak antara wanita dan pria dalam menentukan jodohnya, anggapan bahwa asal ada uang segala maksud tentu tercapai. Persoalan-persoalan itulah yang ada di masyarakat. PUISI Sebagian besar angkatan 20 menyukai bentuk puisi lama syair dan pantun, tetapi golongan muda sudah tidak menyukai lagi. Golongan muda lebih menginginkan puisi yang merupakan pancaran jiwanya sehingga mereka mulai menyindirkan nyanyian sukma dan jeritan jiwa melalui majalah Timbul, majalah PBI, majalah Jong Soematra. 1. Masih banyak berbentuk syair dan pantun. Contoh kutipan sajak puisi “ Bukan Beta Bijak Berperi” oleh Rustam Effendi BUKAN BETA BIJAK BERPERI Bukan beta bijak berperi, pandai menggubah madahan syair, Bukan beta budak Negeri, musti menurut undangan mair, Sarat-saraf saya mungkiri, Untai rangkaian seloka lama, beta buang beta singkiri, Sebab laguku menurut sukma. Dilihat bentuknya seperti pantun, tetapi dilihat hubungan barisnya berupa syair. Ia meniadakan tradisi sampiran dalam pantun sehingga sajak itu disebut pantun modern.
Maknacinta semakin dipertegas dalam puisi "Lagu Penggalan Kisah" yang tertanggal Ampenan, 26 Februari 2015. Kendati demikian, penulis menyebutkan bahwa buku kumpulan puisi itu menyebutkan bagaimana pengalaman masa kecilnya. Ada pula beberapa puisi yang menarik untuk diresapi, yakni, "Sepucuk Surat dan Kisah Masa Kecil" dan "Seputih Tulang".
Makassar - Puisi Pendek adalah salah satu jenis karya sastra yang populer di kalangan masyarakat. Contoh puisi pendek kerap kita temukan dalam berbagai tema seperti cinta, kehidupan, lingkungan, dan orang menggunakan puisi untuk mengekspresikan perasaan dan buah pikiran ke dalam kalimat yang Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Adapun puisi pendek adalah jenis puisi yang di dalamnya menggunakan kata-kata yang singkat dan tidak terlalu panjang. Meski begitu makna yang terkandung di dalamnya cukup untuk lebih memahami tentang puisi pendek, berikut ini berbagai contoh puisi pendek yang telah dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber;Contoh Puisi Pendek Tentang Cinta1. Cinta yang Agung - Kahlil GibranAdalah ketika kamu menitikkan air matadan masih peduli terhadapnya..Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia..Adalah ketika dia mulai mencintai orang laindan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu..Apabila cinta tidak berhasil...Bebaskan dirimu...Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnyadan terbang ke alam bebas lagi..Ingatlah... bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..Tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati bersamanyaOrang terkuat BUKAN mereka yang selalumenang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh2. Aku Ingin - Sapardi Djoko SamonoAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan kata yang tak sempat diucapkankayu kepada api yang menjadikannya abuAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan isyarat yang tak sempat disampaikanawan kepada hujan yang menjadikannya tiada3. Surat Cinta - Goenawan MohamadBukankah surat cinta ini ditulisditulis ke arah siapa sajaSeperti hujan yang jatuh ritmismenyentuh arah siapa sajaBukankah surat cinta ini berkisahberkisah melintas lembar bumi yang fanaSeperti misalnya gurun yang lelahdilepas embun dan Balada Orang-Orang Tercinta - WS RendraKita bergantian menghirup asamBatuk dan lemas tercerukMarah dan terbaret-baretCinta membuat kita bertahandengan secuil redup harapanKita berjalan terseok-seokMengira lelah akan hilangdi ujung terowongan yang terangNamun cinta tidak membawa kitamemahami satu sama lainKadang kita merasa beruntungNamun harusnya kita merenungAkankah kita sampai di altarDengan berlari terpatah-patahMengapa cinta tak mengajari kitaUntuk berhenti berpura-pura?Kita meleleh dan tergerusSerut-serut sinar matahariSementara kita sudah luparasanya mengalir bersama kehidupanMelupakan hal-hal kecilyang dulu termaafkanMengapa kita saling menyembunyikanMengapa marah dengan keadaan?Mengapa lari ketika sesuatumembengkak jika dibiarkan?Kita percaya pada cintaYang borok dan tak sederhanaKita tertangkap jatuh terperangkapDalam balada orang-orang tercinta5. Lagu Gadis Itali - Sitor SitumorangKerling danau di pagi hariLonceng gereja bukit ItaliJika musimmu tiba nantiJemputlah abang di teluk NapoliKerling danau di pagi hariLonceng gereja bukit ItaliSedari abang lalu pergiAdik rindu setiap hariKerling danau di pagi hariLonceng gereja bukit ItaliAndai abang tak kembaliAdik menunggu sampai matiBatu tandus di kebun anggurPasir teduh di bawah nyiurAbang lenyap hatiku hancurMengejar bayang di salju gugur1955Contoh Puisi Pendek Tema Kesedihan6. Elegi - Joko PinurboMaukah kau menemaniku makan? Makan dengan piring yang retak dan sendok yang patah. Makan, menghabiskan hatiku yang makan malam terakhirnya Di surga kecilnya yang suram. Besok ia sudah terusir kalah Dan harus pergi menuju entahLalu mereka berfoto bersama Sementara mobil patrol berjaga-jaga di ujung sana. Lalu hujan datang memadamkan api di akan merindukan rumahnya dan akan sering menengoknya lewat mesin pencari kenangan sebelum malam Elegi Jakarta - Asrul SaniPada tapal terakhir sampai ke Yogya,bimbang telah datang pada nyalalangit telah tergantung suramKata-kata berantukan pada arti sendiriBimbang telah datang pada nyaladan cinta tanah air akan berupapeluru dalam darahserta nilai yang bertebaran sepanjang masabertanya akan kesudahan ujianmati - atau tiada mati-matinyaO jenderal, bapa, bapatiadakah engkau hendak berkata untuk kesekian kaliataukah suatu kehilangan keyakinanhanya akan tetap tinggal pada titik-sempurnadan nanti tulisan yang telah diperbuat sementaraakan hilang ditiup anginia berdiam di pasir kering8. Senja di Pelabuhan Kecil - Chairil AnwarIni kali tidak ada yang mencari cintaDi antara gudang, rumah tua, pada ceritaTiang serta perahu tiada berlautMenghembus diri dalam mempercayai mau berpautGerimis mempercepat kelamAda juga kelepak elang menyinggung muramDesir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akananTidak bergerak dan kini tanah, air tidur, hilang lagi. Aku menyisir semenanjungMasih pengap harapSekali tiba di ujungDan sekalian selamat jalan dari pantai keempatSedu penghabisan bisa terdekap9. Sia-Sia - Chairil AnwarPenghabisan kali itu kau datangMembawa kembang berkarangMawar merah dan melati putihDarah dan suciKau tebarkan depankuSerta pandang yang memastikan untukmuLalu kita sama termanguSaling bertanya apakah ini?Cinta? Kita berdua tak mengertiSehari kita bersama. Tak Hatiku yang tak mau memberiMampus kau dikoyak-koyak 194310. Derai-Derai Cemara - Chairil Anwarcemara menderai sampai jauhterasa hari akan jadi malamada beberapa dahan di tingkap merapuhdipukul angin yang terpendamaku orangnya bisa tahansudah berapa waktu bukan kanak lagitapi dulu memang ada suatu bahanyang bukan dasar perhitungan lagihidup hanyalah menunda kekalahantambah terasing dari cinta sekolah rendahdan tahu, ada yang tetap tak diucapkansebelum pada akhirnya kita menyerah1949Contoh Puisi Pendek tentang Guru & Pendidikan11. Guru - Kahlil GibranBarang siapa mau menjadi guruBiarlah dia memulai mengajar dirinya sendiriSebelum mengajar orang lainDan biarkan pula dia mengajar dengan teladanSebelum mengajar dengan kata-kataSebab, mereka yang mengajar dirinya sendiriDengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiriLebih berhak atas penghormatan dan kemuliaanDaripada mereka yang hanya mengajar orang lainDan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain12. Guruku - Mustofa BisriKetika aku kecil dan menjadi muridnyaDialah di mataku orang terbesar dan terpintarKetika aku besar dan menjadi pintarKulihat dia begitu kecil dan luguAku menghargainya duluKarena tak tahu harga guruAtaukah kini aku tak tahuMenghargai guru?13. Bintang - Chairil AnwarAku mencintai kelasmuKamu membantuku 'tuk melihatBahwa untuk hidup bahagiaBelajar adalah kuncinyaKamu memahami muridmuKamu perhatian dan pandaiKamu guru terbaik yang pernah adaAku tahu itu dari awal kita bertemuAku memperhatikan kata-katamuKata-kata dari seorang guru sejatiKamu lebih dari teladan terbaikSebagai guru, kamu adalah bintang14. Dengan Puisi, Aku - Taufik IsmailDengan puisi aku bernyanyi...Sampai senja umurku nanti..Dengan puisi aku bercinta...Berbaur cakrawala...Dengan puisi aku mengenang...Keabadian Yang Akan Datang...Dengan puisi aku menangis...Jarum waktu bila kejam mengiris..Dengan puisi aku mengutuk...Napas jaman yang busuk...Dengan puisi aku berdoa..Perkenankanlah kiranya...15. Guruku - Gus MusKetika aku kecil dan menjadi muridnyaDialah di mataku orang terbesar dan terpintarKetika aku besar dan menjadi pintarKulihat dia begitu kecil dan luguAku menghargainya duluKarena tak tahu harga guruAtaukah kini aku tak tahuMenghargai guru?Contoh Puisi Pendek tentang Alam dan Lingkungan16. Sajak Matahari - RendraMatahari bangkit dari permukaan samodra keluar dari mulutku,menjadi pelangi di keluar dari jidatku,wahai kamu, wanita miskin !kakimu terbenam di dalam harapkan beras seperempat gantang,dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !Satu juta lelaki gundulkeluar dari hutan belantara,tubuh mereka terbalut lumpurdan kepala mereka berkilatanmemantulkan cahaya mereka menyalatubuh mereka menjadi baradan mereka membakar adalah cakra jinggayang dilepas tangan Sang menjadi rahmat dan kutukanmu,ya, umat manusia !17. Malam Laut - Sudarto BachtiarKarena laut tak pernah takluk, lautlah akuKarena laut tak pernah dusta, lautlah akuTerlalu hampir tetapi terlalu sepiTertangkap sekali terlepas kembaliAh malam, gumpalan cahaya yang selalu berubah warnaBeginilahh jika mimpi menimpa harapan banciTak kusangka serupa daraSehabis mencium bias menderaKarena laut tak pernah takluk, mereka tak tahu aku di manaKarena laut tak pernah dusta, ku tak tahu cintaku di manaTerlalu hampir tetapi terlalu sepiTertangkap sekali terlepas kembali18. Bunga Alang-Alang - Taufiq IsmailBunga alang-alangDi tebing kemarauMenggelombangMengantarBisik cemaraDalam getarDi jalan setapakEngkau berjalanSendiriKetika pepohon damarMenjajariBintang pagiSesudah topanMembarutWarna jinggaDan seribu kalongBergayutDi puncak randuDi bawah bungurKaupungutBunga rinduSementara awanMenyapu-nyapuFlamboyanKemarau punBerangkatDengan kaki tergesaDalam anginYang menerbangkanSerbuk bunga. 196319. Adakah Suara Cemara - Taufiq IsmailAdakah suara cemara Mendesing menderu padamu Adakah melintas sepintas Gemersik daunan lepasDeretan bukit-bukit biru Menyeru lagu itu Gugusan mega Ialah hiasan kencanaAdakah suara cemara Mendesing menderu padamu Adakah lautan ladang jagung Mengombakkan suara Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damonotak ada yang lebih tabahdari hujan bulan Junidirahasiakannya rintik rindunyakepada pohon berbunga itutak ada yang lebih bijakdari hujan bulan Junidihapusnya jejak-jejak kakinyayang ragu-ragu di jalan itutak ada yang lebih arifdari hujan bulan Junidibiarkannya yang tak terucapkandiserap akar pohon bunga ituContoh puisi Pendek tentang Perjuangan21. Diponegoro - Chairil AnwarDi masa pembangunan inituan hidup kembaliDan bara kagum menjadi apiDi depan sekali tuan menantiTak gentar. Lawan banyaknya seratus di kanan, keris di kiriBerselempang semangat yang tak bisa barisan tak bergenderang-berpaluKepercayaan tanda berartiSudah itu NegeriMenyediakan di atas menghambaBinasa di atas ditindasSesungguhnya jalan ajal baru tercapaiJika hidup harus Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu - Widji Thukulapa guna punya ilmukalau hanya untuk mengibuliapa gunanya banyak baca bukukalau mulut kau bungkam meluludi mana-mana moncong senjataberdiri gagahkongkalikongdengan kaum cukongdi desa-desarakyat dipaksamenjual tanahtapi, tapi, tapi, tapidengan harga murahapa guna banyak baca bukukalau mulut kau bungkam melulu23. Musium Perjuangan - KuntowijoyoSusunan batu yang bulat bentuknyaberdiri kukuh menjaga senapan tuapeluru menggeletak di atas mejamenanti putusan tahu sudah, di dalamnyatersimpan darah dan air mata kekasihAku tahu sudah, di bawahnyaterkubur kenangan dan impianAku tahu sudah, suatu kaliibu-ibu direnggut cintanyadan tak pernah kembaliBukalah tutupnyasenapan akan kembali berbunyimeneriakkan semboyanMerdeka atau sesudah sebuah perangselalu pertempuran yang barumelawan Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari - Sitor SitumorangSederhana dan murniImpian remajaHikmah kehidupanberNusaberBangsaberBahasaKewajaran napasdan degub jantungKeserasian beralamdan bertujuanLama didambakanmenjadi kenyataanwajar, bebasseperti embunseperti sinar mataharimenerangi bumidi hari pagiKemanusiaanIndonesia Merdeka17 Agustus 194525. Atas Kemerdekaan - Sapardi Djoko Damonokita berkata jadilahdan kemerdekaan pun jadilah bagai lautdi atasnya langit dan badai tak henti-hentidi tepinya cakrawalaterjerat juga akhirnyakita, kemudian adalah sibukmengusut rahasia angka-angkasebelum Hari yang ketujuh tibasebelum kita ciptakan pula Firdausdari segenap mimpi kitasementara seekor ular melilit pohon itu inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlahContoh Puisi pendek tentang Tuhan & Agama26. Doa - Taufik IsmailTuhan kamiTelah nista kami dalam dosa bersamaBertahun-tahun membangun kultus iniDalam pikiran yang gandaDan menutupi hati nuraniAmpunilah kamiAmpunilahAminTuhan kamiTelah terlalu mudah kamiMenggunakan AsmaMuBertahun di negeri iniSemoga Kau rela menerima kembaliKami dalam barisanMuAmpunilah kamiAmpunilahAmin27. Karena Kasihmu - Amir HamzahKarena kasihmuEngkau tentukan waktuSehari lima kali kita bertemuAku anginkan rupamuKulebihi sekaliSebelum cuaca menali suteraBerulang-ulang kuintai-intaiTerus menerus kurasa-rasakanSampai sekarang tiada tercapaiHasrat sukma idaman badanPujiku dikau laguan kawiDatang turun dari datukuDiujung lidah engkau letakkanPiatu teruna di tengah gembalaSunyi sepi pitunang PoyangTadak meretak dendang dambakuLayang lagu tiada melangsingHaram gemerencing genta rebanaHatiku, hatikuHatiku sayang tiada bahagiaHatiku kecil berduka rayaHilang ia yang dilihatnya28. Sajadah Panjang - Taufiq IsmailAda sajadah panjang terbentangDari kaki buaianSampai ke tepi kuburan hambaKuburan hamba bila matiAda sajadah panjang terbentangHamba tunduk dan sujudDi atas sajadah yang panjang iniDiselingi sekedar interupsiMencari rezeki, mencari ilmuMengukur jalanan seharianBegitu terdengar suara azanKembali tersungkur hambaAda sajadah panjang terbentangHamba tunduk dan rukukHamba sujud dan tak lepas kening hambaMengingat Gumamku ya Allah - RendraAngin dan langit dalam diriku,gelap dan terang di alam raya,arah dan kiblat di ruang dan waktu,memesona rasa duga dan kira,adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!Serambut atau berlaksa hastaentah apa bedanya dalam penasaran yang senantiasa manusia tak ada yang rindu pada-Mu menyala di puncak yang manusia sama tidak tahu dan sama adalah kemah para beragam doa dan yang sama dalam bahasa-bahasa Jadi - Suradji Calzoum Bachritidak setiap deritajadi lukatidak setiap sepijadi duritidak setiap tandajadi maknatidak setiap maknajadi ragutidak setiap jawabjadi sebabtidak setiap janganjadi pegangtidak setiap kabarjadi tahutidak setiap lukajadi kacamemandang Kaupada wajahkuPuisi Tentang Kritik Sosial & Pemerintah31. Aku Tulis Pamplet Ini - RendraAku tulis pamplet inikarena lembaga pendapat umumditutupi jaring bicara dalam kasak-kusuk,dan ungkapan diri ditekanmenjadi peng - iya - yang terpegang hari inibisa luput besok luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-tekimenjadi marabahayamenjadi isi kebon kritik hanya boleh lewat saluran resmi,maka hidup akan menjadi sayur tanpa pendapat umum tidak mengandung mengandung perdebatanDan akhirnya menjadi monopoli tulis pamplet inikarena pamplet bukan tabu bagi inginkan merpati ingin memainkan bendera-bendera semaphore di ingin membuat isyarat asap kaum tidak melihat alasankenapa harus diam tertekan dan ingin secara wajar kita bertukar berdebat menyatakan setuju dan tidak ketakutan menjadi tabir pikiran ?Kekhawatiran telah mencemarkan telah mengganti pergaulan pikiran yang menyinari airmata yang berderai menjadi memberi mimpi pada angin menyingkapkan keluh kesahyang teronggok bagai tulis pamplet inikarena kawan dan lawan adalah dalam alam masih ada yang tenggelam diganti besok pagi pasti terbit di dalam air lumpur kehidupan,aku melihat bagai terkacaternyata kita, toh, manusia!32. Orang-orang Kecil - Sandy Tyasorang-orang keciladalah bidak-bidak caturbenda permainantanpa jiwatanpa martabatmereka bukanlahmahluk Tuhanyang bernama manusiadiperlakukanbagai lembuditimbangbagai arang batudikocok bagai dadudiputar bagai roletbenda-benda yang tak memilikihak-hak azasicuma bisa menyimpan suarasebab tak berhak bicarapada akhirnyasuara pun hilangdari kerongkongannyasebab kehabisantenaga33. Kau Pun Tahu - Acep Zamzam NoorKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam pengembaraankuBintang-bintang yang kuburuSemua meninggalkankuLampu-lampu sepanjang jalanPadam, semua rambu seakanMenunjuk ke arah jurangKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam setiap ucapankuSuara yang masih terdengarBerasal dari kegelapanKata-kata yang kusemburkanMenjadi asing dan mengancamSeperti bunyi senapanKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam puisi-puisikuKota telah dipenuhi papan-papan iklanMaklumat-maklumat ditulis orangDengan kasar dan tergesa-gesaMereka yang berteriakTak jelas maunya apaKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam doa-doakuAku sembahyang di comberanMenjalani hidup tanpa keyakinanPerempuan-perempuan yang kupujaSeperti juga para pemimpin itu -Semuanya tak bisa dipercayaKau pun tahu, tak ada lagi cintaDi negeriku yang busuk iniPidato dan kentut sulit dibedakanBegitu juga tertawa dan menangisMereka yang lelap tidurBangunnya pada kesianganPadahal ingin disebut Pantun Zaman Batu - Taufiq IsmailInilah pantun-pantun zaman batu,Pantun untuk mereka yang berkepala siluman dan preman bersatu,Mencuri anggaran dengan mabuk batu akik batu bacanYang bawa senapan matanya mendelik cari wahai kalian para karena berpikir waras bisa biasanya hujannya hujan batuTawaran, biasanya uangnya uang dolarJika akhirnya polisi dan koruptor bersatuHarus dilawan biarpun pangkatnya emas di negeri orangPanen rejeki hatinya bilang kriminalisasi dilarang,Tapi bawahannya tetap akik di negeri sendiri,Hidup tercekik sudah menjadi mimpi jadi bangsa mandiri,Eh, import komoditi tetap jadi mainan jujur bisa kehilangan palu,Hakim lucu dengkulnya berotak koruptor ketawa-ketiwi tak lagi punya malu,Alumni perguruan tinggi harus mengganyang dan Betapa Lucunya Negeri Ini - Sam HaidyTeroris menghilangTabung gas menerjangHarga miras naikOplosan mencekikKasus video porno bikin kalutKasus korupsi ke laut. Simak Video "6 Mobil Rombongan Jemaah Haji Terlibat Kecelakaan Beruntun di Gorontalo" [GambasVideo 20detik] alk/asm
Posts filed under angkatan sastra’ Bunga Rampai Karya Sastra Angkatan 20 Pada paruh pertama abad ke-20, Hindia Belanda mengalami perubahan politik yang cukup ekstrem, ditandai dengan pergeresan bentuk perjuangan kemerdekaan yang mulai meninggalkan bentuk-bentuk revolusi fisik. Perjuangan bangsa bergerak ke bentuk perjuangan intelektual. Perjuangan tersebut didukung dengan semakin banyaknya rakyat pribumi yang mengenyam pendidikan, bebas buta huruf, dan membuka mata terhadap pergaulan dunia. Perkembangan sastra pada dekade ini tampak mengalami kemajuan pesat, meninggalkan genre sastra lama yang didominasi pantun dan gurindam, cenderung istana sentris dan patriarkhi. Seiring dengan perkembangan tersebut, tak bisa dihindari bahwa ruang baru kesusastraan menyisakan lorong hitam-gelap tempat menjamurnya karya–karya tulis yang rendah nilai estetika. Karya–karya tersebut, misalnya, adalah tulisan-tulisan cabul, pornografi, dan tulisan yang dinilai memiliki misi politis. Angkatan 20 berawal dari sebuah lembaga kebudayaan milik pemerintah kolonial Belanda, bernama Volkslectuur, atau Balai Pustaka. Kelahirannya menjadi gairah baru bagi para sastrawan yang kemudian membentuk periode sastra tersendiri dalam perkembangan sastra Indonesia, dengan ciri yang khas, dan disebut Angkatan 20 atau Angkatan Balai Pustaka. Pada era ini, banyak prosa dalam bentuk roman, novel, cerita pendek dan drama, yang diterbitkan dan menggeser kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat. Karya–karya tersebut diterbitkan dalam bahasa Melayu-Tinggi, Jawa dan Sunda, serta sejumlah kecil dalam bahasa Bali, Batak, dan Madura. Sastrawan yang menonjol karya–karyanya dari angkatan ini adalah Nur Sutan Iskandar, sehingga mendapat julukan “Raja Angkatan Balai Pustaka.” Di samping itu, dominasi sastrawan yang berasal dari Minangkabau dan sebagian Sumatra memberi ciri yang unik pada karya sastra Angkatan 20. Bunga Rampai Karya Sastra Angkatan 20 Berikut ini adalah beberapa karya Angkatan 20 berikut penulisnya, disusun berdasarkan tahun terbit Azab dan Sengsara Merari Siregar, 1920Siti Nurbaya Marah Roesli, 1922Tanah Air Muhammad Yamin, 1922Tak Disangka Tulis Sutan Sati, 1923La Hami Marah Roesli, 1924Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan Nur Sutan Iskandar, 1923Cinta yang Membawa Maut Nur Sutan Iskandar, 1926Darah Muda Djamaluddin Adinegoro, 1927Pertemuan Abas Soetan Pamoentjak 1927Salah Asuhan Abdul Muis, 1928Asmara Jaya Djamaluddin Adinegoro, 1928Sengsara Membawa Nikmat Tulis Sutan Sati, 1928Indonesia, Tumpah Darahku Muhammad Yamin, 1928Salah Pilih Nur Sutan Iskandar, 1928Binasa Kerna Gadis Priangan Merari Siregar, 1931Karena Mertua Nur Sutan Iskandar, 1932Tak Tahu Membalas Guna Tulis Sutan Sati, 1932Memutuskan Pertalian Tulis Sutan Sati, 1932Menebus Dosa Aman Datuk Madjoindo, 1932Tuba Dibalas dengan Susu Nur Sutan Iskandar, 1933Pertemuan Jodoh Abdul Muis, 1933Si Cebol Rindukan Bulan Aman Datuk Madjoindo, 1934Ken Arok dan Ken Dedes Muhammad Yamin, 1934Katak Hendak Menjadi Lembu Nur Sutan Iskandar, 1935Sampaikan Salamku Kepadanya Aman Datuk Madjoindo, 1935 Dan masih banyak lagi karya lainnya. Di antara karya tersebut, agaknya Siti Nurbaya dan Sengsara Membawa Nikmat menempati ruang tersendiri bagi kalangan pecinta sastra hingga saat sekarang. Kedua novel roman tersebut sempat diangkat ke layar televisi. Dikutip dari April 5, 2011 at 849 pm Angkatan 1980 – 1990an Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum. Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie. Nh. Dini Nurhayati Dini adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel–novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur. Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel–novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya–karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya. Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya–karya yang lebih berat. Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini. [sunting] Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980 – 1990an Ahmadun Yosi Herfanda Ladang Hijau 1980 Sajak Penari 1990 Sebelum Tertawa Dilarang 1997 Fragmen-fragmen Kekalahan 1997 Sembahyang Rumputan 1997 Mangunwijaya Burung-burung Manyar 1981 Darman Moenir Bako 1983 Dendang 1988 Budi Darma Olenka 1983 Rafilus 1988 Sindhunata Anak Bajang Menggiring Angin 1984 Arswendo Atmowiloto Canting 1986 Hilman Hariwijaya Lupus – 28 novel 1986-2007 Lupus Kecil – 13 novel 1989-2003 Olga Sepatu Roda 1992 Lupus ABG – 11 novel 1995-2005 Dorothea Rosa Herliany Nyanyian Gaduh 1987 Matahari yang Mengalir 1990 Kepompong Sunyi 1993 Nikah Ilalang 1995 Mimpi Gugur Daun Zaitun 1999 Gustaf Rizal Segi Empat Patah Sisi 1990 Segi Tiga Lepas Kaki 1991 Ben 1992 Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta 1999 Remy Sylado Ca Bau Kan 1999 Kerudung Merah Kirmizi 2002 Afrizal Malna Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 1987 Yang Berdiam Dalam Mikropon 1990 Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir 1991 Dinamika Budaya dan Politik 1991 Arsitektur Hujan 1995 Pistol Perdamaian 1996 Kalung dari Teman 1998 April 5, 2011 at 845 pm Angkatan 1980 – 1990an Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum. Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie. Nh. Dini Nurhayati Dini adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel–novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur. Mira W dan Marga T adalah dua sastrawan wanita Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri novel mereka. Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel–novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad ke-19 dimana tokoh utama selalu dimatikan untuk menonjolkan rasa romantisme dan idealisme, karya–karya pada era 1980-an biasanya selalu mengalahkan peran antagonisnya. Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya–karya yang lebih berat. Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, Yvonne de Fretes, dan Oka Rusmini. [sunting] Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1980 – 1990an Ahmadun Yosi Herfanda Ladang Hijau 1980 Sajak Penari 1990 Sebelum Tertawa Dilarang 1997 Fragmen-fragmen Kekalahan 1997 Sembahyang Rumputan 1997 Mangunwijaya Burung-burung Manyar 1981 Darman Moenir Bako 1983 Dendang 1988 Budi Darma Olenka 1983 Rafilus 1988 Sindhunata Anak Bajang Menggiring Angin 1984 Arswendo Atmowiloto Canting 1986 Hilman Hariwijaya Lupus – 28 novel 1986-2007 Lupus Kecil – 13 novel 1989-2003 Olga Sepatu Roda 1992 Lupus ABG – 11 novel 1995-2005 Dorothea Rosa Herliany Nyanyian Gaduh 1987 Matahari yang Mengalir 1990 Kepompong Sunyi 1993 Nikah Ilalang 1995 Mimpi Gugur Daun Zaitun 1999 Gustaf Rizal Segi Empat Patah Sisi 1990 Segi Tiga Lepas Kaki 1991 Ben 1992 Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta 1999 Remy Sylado Ca Bau Kan 1999 Kerudung Merah Kirmizi 2002 Afrizal Malna Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 1987 Yang Berdiam Dalam Mikropon 1990 Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir 1991 Dinamika Budaya dan Politik 1991 Arsitektur Hujan 1995 Pistol Perdamaian 1996 Kalung dari Teman 1998 April 5, 2011 at 845 pm Angkatan 1966 – 1970-an Angkatan ini ditandai dengan terbitnya Horison majalah sastra pimpinan Mochtar Lubis.[3] Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran sastra dengan munculnya karya sastra beraliran surealistik, arus kesadaran, arketip, dan absurd. Penerbit Pustaka Jaya sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya–karya sastra pada masa ini. Sastrawan pada angkatan 1950-an yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah Motinggo Busye, Purnawan Tjondronegoro, Djamil Suherman, Bur Rasuanto, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono dan Satyagraha Hoerip Soeprobo dan termasuk paus sastra Indonesia, Jassin. Beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain Umar Kayam, Ikranegara, Leon Agusta, Arifin C. Noer, Darmanto Jatman, Arief Budiman, Goenawan Mohamad, Budi Darma, Hamsad Rangkuti, Putu Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail, dan banyak lagi yang lainnya. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1966 Taufik Ismail Malu Aku Jadi Orang Indonesia Tirani dan Benteng Buku Tamu Musim Perjuangan Sajak Ladang Jagung Kenalkan Saya Hewan Puisi-puisi Langit Sutardji Calzoum Bachri O Amuk Kapak Abdul Hadi WM Meditasi 1976 Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur 1975 Tergantung Pada Angin 1977 Sapardi Djoko Damono Dukamu Abadi 1969 Mata Pisau 1974 Goenawan Mohamad Parikesit 1969 Interlude 1971 Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang 1972 Seks, Sastra, dan Kita 1980 Umar Kayam Seribu Kunang-kunang di Manhattan Sri Sumarah dan Bawuk Lebaran di Karet Pada Suatu Saat di Bandar Sangging Kelir Tanpa Batas Para Priyayi Jalan Menikung Danarto Godlob Adam Makrifat Berhala Nasjah Djamin Hilanglah si Anak Hilang 1963 Gairah untuk Hidup dan untuk Mati 1968 Putu Wijaya Bila Malam Bertambah Malam 1971 Telegram 1973 Stasiun 1977 Pabrik Gres Bom Djamil Suherman Perjalanan ke Akhirat 1962 Manifestasi 1963 Titis Basino Dia, Hotel, Surat Keputusan 1963 Lesbian 1976 Bukan Rumahku 1976 Pelabuhan Hati 1978 Pelabuhan Hati 1978 Leon Agusta Monumen Safari 1966 Catatan Putih 1975 Di Bawah Bayangan Sang Kekasih 1978 Hukla 1979 Iwan Simatupang Ziarah 1968 Kering 1972 Merahnya Merah 1968 Keong 1975 RT Nol/RW Nol Tegak Lurus Dengan Langit Salmoen Masa Bergolak 1968 Parakitri Tahi Simbolon Ibu 1969 Chairul Harun Warisan 1979 Kuntowijoyo Khotbah di Atas Bukit 1976 M. Balfas Lingkaran-lingkaran Retak 1978 Mahbub Djunaidi Dari Hari ke Hari 1975 Wildan Yatim Pergolakan 1974 Harijadi S. Hartowardojo Perjanjian dengan Maut 1976 Ismail Marahimin Dan Perang Pun Usai 1979 Wisran Hadi Empat Orang Melayu Jalan Lurus April 5, 2011 at 843 pm Angkatan 1950 – 1960-an Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan Jassin. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya, Sastra. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat Lekra yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Timbullah perpecahan dan polemik yang berkepanjangan diantara kalangan sastrawan di Indonesia pada awal tahun 1960; menyebabkan mandegnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1950 – 1960-an Pramoedya Ananta Toer Kranji dan Bekasi Jatuh 1947 Bukan Pasar Malam 1951 Di Tepi Kali Bekasi 1951 Keluarga Gerilya 1951 Mereka yang Dilumpuhkan 1951 Perburuan 1950 Cerita dari Blora 1952 Gadis Pantai 1965 Nh. Dini Dua Dunia 1950 Hati jang Damai 1960 Sitor Situmorang Dalam Sadjak 1950 Djalan Mutiara kumpulan tiga sandiwara 1954 Pertempuran dan Saldju di Paris 1956 Surat Kertas Hidjau kumpulan sadjak 1953 Wadjah Tak Bernama kumpulan sadjak 1955 Mochtar Lubis Tak Ada Esok 1950 Jalan Tak Ada Ujung 1952 Tanah Gersang 1964 Si Djamal 1964 Marius Ramis Dayoh Putra Budiman 1951 Pahlawan Minahasa 1957 Ajip Rosidi Tahun-tahun Kematian 1955 Ditengah Keluarga 1956 Sebuah Rumah Buat Hari Tua 1957 Cari Muatan 1959 Pertemuan Kembali 1961 Ali Akbar Navis Robohnya Surau Kami – 8 cerita pendek pilihan 1955 Bianglala – kumpulan cerita pendek 1963 Hujan Panas 1964 Kemarau 1967 Toto Sudarto Bachtiar Etsa sajak-sajak 1956 Suara – kumpulan sajak 1950-1955 1958 Ramadhan Priangan si Jelita 1956 Rendra Balada Orang-orang Tercinta 1957 Empat Kumpulan Sajak 1961 Ia Sudah Bertualang 1963 Subagio Sastrowardojo Simphoni 1957 Nugroho Notosusanto Hujan Kepagian 1958 Rasa Sajangé 1961 Tiga Kota 1959 Trisnojuwono Angin Laut 1958 Dimedan Perang 1962 Laki-laki dan Mesiu 1951 Toha Mochtar Pulang 1958 Gugurnya Komandan Gerilya 1962 Daerah Tak Bertuan 1963 Purnawan Tjondronagaro Mendarat Kembali 1962 Bokor Hutasuhut Datang Malam 1963 April 5, 2011 at 841 pm Angkatan 1945 Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastrawan Angkatan ’45. Karya sastra angkatan ini lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga baru yang romantik-idealistik. Karya-karya sastra pada angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan seperti halnya puisi–puisi Chairil Anwar. Sastrawan angkatan ’45 memiliki konsep seni yang diberi judul “Surat Kepercayaan Gelanggang”. Konsep ini menyatakan bahwa para sastrawan angkatan ’45 ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. Selain Tiga Manguak Takdir, pada periode ini cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma dan Atheis dianggap sebagai karya pembaharuan prosa Indonesia. Penulis dan Karya Sastra Angkatan 1945 Chairil Anwar Kerikil Tajam 1949 Deru Campur Debu 1949 Asrul Sani, bersama Rivai Apin dan Chairil Anwar Tiga Menguak Takdir 1950 Idrus Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma 1948 Aki 1949 Perempuan dan Kebangsaan Achdiat K. Mihardja Atheis 1949 Trisno Sumardjo Katahati dan Perbuatan 1952 Utuy Tatang Sontani Suling drama 1948 Tambera 1949 Awal dan Mira – drama satu babak 1962 Suman Hs. Kasih Ta’ Terlarai 1961 Mentjari Pentjuri Anak Perawan 1957 Pertjobaan Setia 1940 April 5, 2011 at 840 pm angkatan 20 Pujangga Lama Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat. Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya. Di Sumatera bagian utara muncul karya-karya penting berbahasa Melayu, terutama karya-karya keagamaan. Hamzah Fansuri adalah yang pertama di antara penulis-penulis utama angkatan Pujangga Lama. Dari istana Kesultanan Aceh pada abad XVII muncul karya-karya klasik selanjutnya, yang paling terkemuka adalah karya-karya Syamsuddin Pasai dan Abdurrauf Singkil, serta Nuruddin ar-Raniri. Karya Sastra Pujangga Lama Hikayat Hikayat Abdullah Hikayat Aceh Hikayat Amir Hamzah Hikayat Andaken Penurat Hikayat Bayan Budiman Hikayat Djahidin Hikayat Hang Tuah Hikayat Iskandar Zulkarnain Hikayat Kadirun Hikayat Kalila dan Damina Hikayat Masydulhak Hikayat Pandawa Jaya Hikayat Pandja Tanderan Hikayat Putri Djohar Manikam Hikayat Sri Rama Hikayat Tjendera Hasan Tsahibul Hikayat Syair Syair Bidasari Syair Ken Tambuhan Syair Raja Mambang Jauhari Syair Raja Siak Kitab agama Syarab al-Asyiqin Minuman Para Pecinta oleh Hamzah Fansuri Asrar al-Arifin Rahasia-rahasia para Gnostik oleh Hamzah Fansuri Nur ad-Daqa’iq Cahaya pada kehalusan-kehalusan oleh Syamsuddin Pasai Bustan as-Salatin Taman raja-raja oleh Nuruddin ar-Raniri April 5, 2011 at 834 pm angkatan sastra 20 a. Angkatan Balai Pustaka Angkatan 20-an Ciri umum angkatan ini adalah tema berkisari tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, kasih tak sampai, dan kawin paksa, bahan ceritanya dari Minangkabau, bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu, bercorak aliran romantik sentimental. Tokohnya adalah Marah Rusli roman Siti Nurbaya, Merari Siregar roman Azab dan Sengsara, Nur Sutan Iskandar novel Apa dayaku Karena Aku Seorang Perempuan, Hamka roman Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tulis Sutan Sati novel Sengsara Membawa Nikmat, Hamidah novel Kehilangan Mestika, Abdul Muis roman Salah Asuhan, M Kasim kumpulan cerpen Teman Duduk b. Angkatan Pujangga Baru Angkatan 30-an Cirinya adalah 1 bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern, 2 temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagainya, 3 bentuk puisinya adalah puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari 14 baris, 4 pengaruh barat terasa sekali, terutama dari Angkatan ’80 Belanda, 5aliran yang dianut adalah romantik idealisme, dan 6 setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan. Tokohnya adalah STA Syhabana novel Layar Terkembang, roman Dian Tak Kunjung Padam, Amir Hamzah kumpulan puisi Nyanyi Sunyi, Buah Rindu, Setanggi Timur, Armin Pane novel Belenggu, Sanusi Pane drama Manusia Baru, M. Yamin drama Ken Arok dan Ken Dedes, Rustam Efendi drama Bebasari, Tatengkeng kumpulan puisi Rindu Dendam, Hamka roman Tenggelamnya Kapa nVan Der Wijck. c. Angkatan ’45 Ciri umumnya adalah bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas, prosanya bercorak realisme, puisinya bercorak ekspresionisme, tema dan setting yang menonjol adalah revolusi, lebih mementingkan isi daripada keindahan bahasa, dan jarang menghasilkan roman seperti angkatan sebelumnya. Tokohnya Chairil Anwar kumpulan puisi Deru Capur Debu, kumpulan puisi bersama Rivai Apin dan Asrul Sani Tiga Menguak Takdir, Achdiat Kartamiharja novel Atheis, Idrus novel Surabaya, Aki, Mochtar Lubis kumpulan drama Sedih dan Gembira, Pramduya Ananta Toer novel Keluarga Gerilya, Utuy Tatang Sontani novel sejarah Tambera d. Angkatan ’66 Ciri umumnya adalah tema yang menonjol adalah protes sosial dan politik, menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa. Tokohnya adalah Rendra kumpulan puisi Blues untuk Bnie, kumpulan puisi Ballada Orang-Orang Tercinta, Taufiq Ismail kumpulan puisi Tirani, kumpulan puisi Benteng, Dini novel Pada Sebuah Kapal, Navis novel Kemarau, Toha Mohtar novel Pulang, Mangunwijaya novel Burung-burung Manyar, Iwan Simatupang novel Ziarah, Mochtar Lubis novel Harimau-Harimau, Mariannge Katoppo novel Raumannen. April 5, 2011 at 705 pm
Kumpulanpuisi anekdot "Daielogy" • karya alumni KAMUS • Ahmad Mustaqim Ahmad (Serban Putih) merupakan antara buku laris PilihanPOPULAR Wadah Jiwa Bangsa untuk bulan Ogos 2016
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa contoh puisi Angkatan 2020 untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa. Kumpulan Contoh Puisi Angkatan 2020 beserta Pengarangnya
Οни ибивсጿኣиλе
Σኣψ жቢгоγι ሊ
Аβερուτխኼи ε иጽеսևжαз
Խлен абը
Βищո ቯոг
Penulisdan karya sastra Angkatan 50-60-an. Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada akhir dekade 80-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah
PERIODIASI ANGATAN Pengertian Periodisasi sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Maksudnya tiap babak waktu periode memiliki ciri tertentu yang berbeda dengan periode lain. Angkatan 20’an UNSUR ESTETIK Angkatan 20an 1 Gaya bahasa perumpamaan 2 beralur lurus 3 Tokoh berwatak datar 4 Banyak degresi sisipan 5 Sudut pandang orang ketiga 6 Bersifat didaktis 7 Bercorak romantic UNSUR EKSTRAESTETIK Angkatan 20an 1 Adat kawin paksa 2 Pertentangan paham antar kaum tua dan kaum muda 3 Latar daerah pedesaan 4 Cerita sesuai taman 5 Cita-cita kebangsaan belum dipermasalahkan Bahasa Novel Angkatan 20-an Bahasanya mengutamakan keindahan bahasa daripada isi , menggunakan ejaan lama, pepatah, pribahasa sehingga pembaca sukar untuk mengerti isi dari cerita tersebut. Pola Pikir Masyarakat Novel Angkatan 20-an Pola pikir masyarakat masih kolot, terbelakang. Masih percaya akan adanya hal mistik dan sangat menjunjung tinggi adat kebiasaan. Juga hanya perkataan orangtua lah yang paling benar dan harus dituruti. Tema Novel Novel Angkatan 20-an Tema yang sering diangkat menjadi tema pada novel angkatan 20-an adalah kawin paksa, pertentangan adat, pertentangan antara kaum tua dan kaum muda. Contoh karya sasta angkatan 20’an Balai Pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan sebutan angkatan Siti Nurbaya. Menurut Sarwadi 1999 25 nama Balai Pustaka menunjuk pada dua pengertian 1. Sebagai nama penerbit 2. Sebagai nama suatu angkatan dalam sastra Indonesia Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian cabul dan dianggap memiliki misi politis liar. Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa roman, novel, cerita pendek dan drama dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini. Siti Nurbaya Karya Marah Rusli-1922 Tema Kasih tak sampai dan kawin paksa Tokoh Sitti Nurbaya, Samsul Bahri, Datuk Meringgih Sitti Nurbaya menceritakan cinta remaja antara Samsulbahri dan Sitti Nurbaya, yang hendak menjalin cinta tetapi terpisah ketika Samsu dipaksa pergi ke Batavia. Belum lama kemudian, Nurbaya menawarkan diri untuk menikah dengan Datuk Meringgih yang kaya tapi kasar sebagai cara untuk ayahnya hidup bebas dari utang; Nurbaya kemudian dibunuh oleh Meringgih. Pada akhir cerita Samsu, yang menjadi anggota tentara kolonial Belanda, membunuh Meringgih dalam suatu revolusi lalu meninggal akibat lukanya. Novel yang berjudul “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar ini menceritakan kisah kehidupan seorang anak gadis bernama Mariamin yang hidup sengsara karena harus mengurus ibunya yang sakit-sakitan. Mariamin mempunyai kekasih yang berasal dari keluarga kaya dan baik-baik yang bernama Aminu’ddin berjanji akan menikahinya setelah dia mendapat pekerjaan tapi Aminu’ddin tidak menikahinya karena ayahnya tidak setuju dengan hubungan mereka, Aminu’ddin hanya meminta maaf lewat surat .2 tahun berlalu , mariamin pun menikah dengan pria yang tidak ia kenal bernama kasibun yang setelah sekian lama mengidap penyakit yang dapat menular pada pasangannya. Suatu ketika Aminu’ddin datang ke rumah mariamin dan karena suaminya cemburu suaminya malah menyiksa dan memukul Aminu’ddin, karena tidak tahan mariamin pun melaporkannya ke polisi Sampai akhirnya mereka bercerai. Kesudahannya Mariamin terpaksa Pulang ke negrinya membawa nama yang kurang baik, membawa malu, menambah azab dan sengsara yang bersarang di rumah kecil yang di pinggir sungai Sipirok. Hidup Mariamin sudah habis dan kesengsaraannya di dunia sudah berkesudahan. Azab dan Sengsara dunia ini sudah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar itu. Angkatan 30’an UNSUR ESTETIK Angkatan 30an 1 Tidak banyak menggunakan bahasa perumpamaan 2 Alur maju 3 Tokoh berwatak bulat 4 Tidak benyak digresi sisipan 5 Sudut pandang orang ketiga objektif 6 Bergaya romantic UNSUR EKSTRAESTETIK Angkatan 30an 1 Masalah tentang kehidupan masyarakat kota 2 Terdapat cita-cita kebangsaan 3 Bersifat didaktis Bahasa Novel Angkatan 30-an Bahasa kurang sopan, lebih apa adanya, sudah mendekati bahasa pada novel zaman sekarang. Pola Pikir Masyarakat Novel Angkatan 30-an Pola pikir masyarakat semakin maju. Kaum wanita juga ingin maju seperti kaum lelaki. Tema Novel Novel Angkatan 30-an Tema yang sering diangkat menjadi tema novel angkatan 30-an adalah perbedaan laki-laki dan perempuan, perempuan ingin maju, emansipasi wanita. Contoh karya sastra angkatan 30’an Karya Abdul Muis Pertemuan Jodoh novel, 1933 Tulis Sutan Sati Syair Rosina 1933 Angkatan 45’an Angkatan ’45 merupakan angkatan yang lahir pada masa sebelum dan awal kemerdekaan, Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastrawan Angkatan 45. Karya sastra angkatan ini lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga baru yang romantik – idealistik. Sehingga karya sastra angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan. Angkatan ini memiliki konsep seni yang diberi judul “Surat Kepercayaan Gelanggang”. Konsep ini menyatakan bahwa mereka ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. Penulis yang termasuk angkatan ’45 adalah Chairil Anwar, Asrul Sani, Idrus, Achdiat K. Mihardja, dan masih banyak penulis lainnya. Karya sastra yang dihasilkan oleh angkatan ini diantaranya yang terkenal adalah Kerikil Tajam, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, Atheis, dan banyak lainnya. Ciri-ciri Angkatan ’45 adalah Pengaruh unsur sastra asing lebih luas Corak isi lebih realis, naturalis Individualisme sastrawan lebih menonjol, dinamis, dan kritis Penghematan kata dalam karya Karangan prosa berkurang, puisi berkembang Contoh sastra pada masa Angkatan ’45 Tiga Menguak Takdir Chairil Anwar-Asrul Sani-Rivai Apin Deru Campur Debu Chairil Anwar Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus Chairil Anwar Pembebasan Pertama Amal Hamzah Kata Hati dan Perbuatan Trisno Sumarjo Puntung Berasap Usmar Ismail Suara Toto Sudarto Bakhtiar Surat Kertas Hijau Sitor Situmorang Dalam Sajak Sitor Situmorang Rekaman Tujuh Daerah Mh. Rustandi Kartakusumah Angakatan 66’an Sejarah Angkatan 66 Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran sastra, munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dan lain-lain pada masa angkatan ini di Indonesia. Penerbit Pustaka Jayasangat banyak membantu dalam menerbitkan karya karya sastra pada masa angkatan ini. Sastrawan pada akhir angkatan yang lalu termasuk juga dalam kelompok ini sepertiMotinggo Busye, Purnawan Tjondronegoro, Djamil Suherman, Bur Rasuanto, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono dan Satyagraha Hoerip Soeprobo dan termasuk paus sastra Indonesia, sastrawan pada angkatan 50-60-an yang mendapat tempat pada angkatan ini adalah Iwan Simatupang. Pada masanya, karya sastranya berupa novel, cerpen dan drama kurang mendapat perhatian bahkan sering menimbulkan kesalahpahaman; ia lahir mendahului jamannya. Beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain Umar Kayam, Ikranegara, Leon Agusta, Arifin C. Noer, Akhudiat, Darmanto Jatman,Arief Budiman, Goenawan Mohamad, Budi Darma, Hamsad Rangkuti, Putu Wijaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail dan banyak lagi yang lainnya. Ciri-ciri Angkatan 66 Mulai dikenal gaya epik bercerita pada puisi muncul puisi-puisi balada. Puisinya menggambarkan kemuraman batin hidup yang menderita. Prosanya menggambarkan masalah kemasyarakatan, misalnya tentang perekonomian yang buruk, pengangguran, dan kemiskinan. Cerita dengan latar perang dalam prosa mulai berkurang, dan pertentangan dalam politik pemerintahan lebih banyak mengemuka. Banyak terdapat penggunaan gaya retorik dan slogan dalam puisi. Muncul puisi mantra dan prosa surealisme absurd pada awal tahun 1970-an yang banyak berisi tentang kritik sosial dan kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah. Unsur Estetik Angkatan 66 Angkatan ini lahir di antara anak-anak muda dalam barisan perjuangan. Angkatan ini mendobrak kemacetan-kemacetan yang disebabkan oleh pemimpin-pemimpin yang salah urus. Para mahasiswa mengadakan demonstrasi besar-besaran menuntut ditegakkannya keadilan dan kebenaran. Ciri-ciri sastra pada masa Angkatan ’66 adalah bercorak perjuangan antitirani, protes politik, anti kezaliman dan kebatilan, bercorak membela keadilan, mencintai nusa, bangsa, negara dan persatuan, berontak terhadap ketidakadilan, pembelaan terhadap Pancasila, berisi protes sosial dan politik. Hal tersebut diungkapkan dalam karya sastra pada masa Angkatan ’66 antara lain Pabrik Putu Wijaya, Ziarah Iwan Simatupang, serta Tirani dan Benteng Taufik Ismail. Penulis dan Karya Sastra
Ciriciri puisi angkatan 50 antara lain, 1. gaya epik (bercerita) berkembang dengan berkembangnya puisi cerita dan balada, dengan gaya yang sederhana dari puisi liri, 2. gaya mantra mulai tampak dalam balada-balada, 3. gaya ulangan mulai berkembang, 4. gaya puisi liris pada umumnya masih meneruskan gaya angkatan 45, 5. gaya slogan dan retorik.
MENGELUH Bukanlah beta berpijak bunga, melalui hidup menuju makam. Setiap saat disimbur sukar bermandi darah dicucurkan dendam Menangis mata melihat makhluk, berharta bukan berhakpun bukan. Inilah nasib negeri anda, memerah madu menguruskan badan. Ba’mana beta bersuka cita, ratapun rakyat riuhan gaduh, membobos masuk menyapu kalbuku. Ba’mana boleh berkata beta, suara sebat sedanan rusuh, menghimpit masah, gubahan cintaku. II Bilakah bumi bertabur bunga, disebarkan tangan yang tiada terikat, dipetik jari, yang lemah lembut, ditanai sayap kemerdekaan rakyat? Bilakah lawang bersinar Bebas, ditinggalkan dera yang tiada berkata? Bilakah susah yang beta benam, dihembus angin kemerdekaan kita? Disanalah baru bermohon beta, supaya badanku berkubur bunga, bunga bingkisan, suara syairku. Disitulah baru bersuka beta, pabila badanku bercerai nyawa, sebab menjemput Manikam bangsaku. Dari Percikan Permenungan Oleh Rustam Effendi Angkatan Balai Pustaka
Artikelini membahas mengenai kumpulan karya sastra pada angkatan 1980-an. "M" Frustasi dan Sajak-Sajak Cinta (kumpulan puisi, 1975). Sajak-Sajak Sepanjang Jalan (kumpulan puisi, 1978) memenangi Hadiah Sayembara Penulisan Puisi Majalah Tifa Sastra 1977. Dibaca 20 4. Pemilu dan Sistem Multipartai di Era Reformasi.kumpulan puisi - puisi dari angkatan 20 balai pustaka, 45, sama 50 buat tugas bio tadinya, tapi gak jadi alias gagal. ya udah tak share aja... Karya Muh. Hamin 1. Adapun Kami Anak Sekarang Mari Berjejrih Berbanting Tulang Menjaga Kemegahan Jangalah Hilang, Supaya Lepas Ke Padang Yang Bebas Sebagai Poyangku Masa Dahulu, Karena Bangsaku Dalam Hatiku Turunan Indonesia Darah Melayu 2. Di Lautan Hindia Mendengarkan Ombak Pada Hampirku Debar - Mendebar Kiri Dan Kanan Melagukan Nyanyi Penuh Santunan Terbitlah Rindu Ke Tempat Lahirku Sebelah Timur Pada Pinggirku Diliputi Langit Berawan - Awan Kelihatan Pulau Penuh Keheranan Itulah Gerangan Tanah Airku Di Mana Laut Debur - Mendebur Serta Mendesir Tiba Di Papsir Di Sanalah Jiwaku, Mula Bertabur Di Mana Ombak Sembur - Menyembur Membasahi Barisan Sebuah Pesisir Di Sanalah Hendaknya, Aku Berkubur Bukit Barisan karya Moh. Yamin Di atas batasan Bukit Barisan, Memandang beta ke bawah memandang, Tampaklah hutan rimba dan ngarai, Lagipun sawah, telaga nan permai, Serta gerangan lihatlah pula, Langit yang hijau bertukar warna, Oleh pucuk daun kelapa. Puisi Karya Sanusi Pane Teratai Friday, 16 March 2012 505 am Karya Sanusi Pane Kepada Ki Hajar Dewantoro Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Teruslah O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia Biar sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau pun turut menjaga zaman Rustam Effendi BUKA N BETA BIJAK BERPERI bukan beta bijak berperi, pandai menggubah madahan syair, bukan beta budak negeri, musti menurut undangan mair. sarat saraf saya mungkiri, untai rangkaian seloka lama, beta buang beta singkiri, sebab laguku menurut sukma. susah sungguh saya sampaikan, degup – degupan di dalam kalbu, lemah laun lagi dengungan, matnya digamat rasaian waktu. sering saya susah sesaat, sebab madahan tidak nak datang, sering saya sulit menekat, sebab terkurang lukisan memang. bukan beta bijak berlagu, dapat melemah bingkaian pantun, bukan beta berbuat baru, hanya mendengar bisikan alun. Percikan Permenungan, 1926 DERAI DERAI CEMARA Chairil Anwar cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah 1949 SURAT CINTA Kutulis surat ini Kala hujan gerimis Bagai bunyi tambur mainan Anak-anak peri dunia yang gaib. Dan angin mendesah Mengeluh dan mendesah. Wahai, dik Narti, Aku cinta kepadamu! Kutulis surat ini Kala hujan menangis Dan dua ekor belibis Bercintaan adlam kolam Bagai dua anak nakal Jenaka dan manis Mengibaskan ekor Serta menggetarkan bulu-bulunya. Wahai, dik Narti, Kupinang kau menjadi istriku Kaki-kaki hujan yang runcing Menyentuhkan ujungnya di bumi. Kaki-kaki cinta yang tegas Bagai logam berat gemerlapan Menempuh ke muka Dan tak’kan kunjung diundurkan. Selusin malaikat Telah turun Di kala hujan gerimir. Di muka kaca jendela Mereka berkata dan mencuci rambutnya Untuk ke pesta. Wahai, dik Narti, Dengan pakaian pengantin yang anggun Bunga-bunga serta keris keramat Aku ingin membimbingmu ke altar Untuk dikawinkan. Aku melamarmu. Kau tahu dari dulu Tiada lebih buruk Dan tiada lebih baik Dari yang lain… Penyair dari kehidupan sehari-hari Orang yang bermula dari kata Kata yang bermula dari Kehidupan, pikir dan rasa. Semangat kehidupan yang kuat Bagai berjuta-juta jarum alit Menusuki kulit langit Kantong rejeki dan restu wingit. Lalu tumpahlah gerimis. Angin dan cinta Mendesah dalam gerimis. Semangat cintaku yang kuat Bagai seribu tangan gaib Menyebarkan seribu jaring Menyergap hatimu Yang selalu tersenyum padaku. Engkau adalah putri duyung Tawananku. Putri duyung dengan Suara merdu lembut Bagai angin laut, Mendesahlah bagiku! Angin mendesah Dengan ratapnya yang merdu. Engkau adalah putri duyung Tergolek lemas Mengejap-kejapkan matanya yang indah Dalam jaringku. Wahai, putri duyung, Aku menjaringmu Aku melamarmu. Kutulis surat ini Kala hujan gerimis Kerna langit Gadis manja dan manis Menangis minta mainan. Dua anak lelaki nakal bersenda gurau dalam selokan dan langit iri melihatnya. Wahai, dik Narti, Kuingin dikau Menjadi ibu anak-anakku!
.